Tak Cuma 6 Bulan, Menkeu Purbaya Diminta Lebih Lama Simpan Rp 200 Triliun di Bank Himbara

4 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta Chief Executive Officer (CEO) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani berharap dana Rp 200 triliun yang dikucurkan ke bank BUMN bisa disimpan lebih lama. Dia pun meminta agar bunga pinjaman bisa diturunkan lebih rendah untuk menjangkau nasabah UMKM.

Dia mengapresiasi dana Rp 200 triliun dikucurkan ke 5 bank pelat merah. Dia berharap dana itu bisa punya waktu lebih lama, mengingat ada kredit yang diberikan bank ke nasabah dengan jangka waktu panjang.

"Harapannya tentunya pinjamannya tidak hanya 6 bulan. Ini kan pinjamannya hanya 6 bulan diberikan, dan dalam DOC, deposit on call. Jadi kalau kita berikan pinjaman jangka panjang kan ada potential mismatch juga," ungkap Rosan, ditemui usai Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Diketahui, jangka waktu itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang penempatan dana Rp 200 triliun. Meskipun, jangka waktu tersebut bisa diperpanjang.

Selain jangka waktu penempatan itu, Rosan juga berharap besaran bunga bisa disesuaikan lebih rendah lagi. "Jadi harapannya ini bisa panjang dan harapannya juga ratenya mungkin enggak 4% atau sekarang 3,8%," ucapnya.

"Karena misalnya kayak mandiri average dari perbankan kita kan kalau depositonya itu 2,44%. Jadi harapannya bisa lebih rendah dari itu. Sehingga kita bisa memberikan rate yang lebih rendah lagi kepada UMKM, kita terbukalah kepada Koperasi dan yang lain-lainnya. Jadi ekonomi kan bisa jadi lebih bergerak," sambung Rosan Roeslani.

Disalurkan Hati-Hati

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM ini pun menyampaikan kalau penggunaan dana Rp 200 triliun untuk kredit nasabah dilakukan secara hati-hati. Mengingat lagi dana tersebut merupakan saldo anggaran lebih (SAL) milik pemerintah.

"Kita juga selalu hati-hatikan ya. Ini kan dana masyarakat, dana pemerintah, kita selalu hati-hati mengevaluasi," katanya.

"Dalam persiapan biasanya average untuk memberikan pinjaman. Itu kan dari perbankan juga punya kriteria masing-masing gitu ya. Ada sebulan, ada bisa-bisa lebih. Yang penting kan asas kehati-hatian kita junjung," tambah Rosan.

Menkeu Purbaya Mau Tambah

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengisyaratkan adanya kemungkinan penambahan penempatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di sejumlah bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Peluang ini terbuka lebar karena laju pertumbuhan uang beredar (M0) di Indonesia saat ini dinilai masih belum optimal.

"Terbuka (dengan penambahan dana). Karena laju pertumbuhan uang (beredar) atau M0-nya baru 13 persen. Saya pikir seharusnya idealnya 20 persen lebih sedikit," jelas Menkeu Purbaya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.

BRI dan BNI Minta Tambahan

Menurutnya, sudah ada dua bank besar yang secara resmi mengajukan permintaan penambahan dana pemerintah tersebut, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Meskipun demikian, Purbaya belum menentukan berapa persisnya jumlah dana tambahan yang akan diberikan kepada kedua bank tersebut. Ia saat ini masih memiliki anggaran SAL yang siap dialokasikan, diperkirakan mencapai sekitar Rp 250 triliun, yang dapat dipindahkan ke bank-bank Himbara.

Terkait besaran alokasi, Purbaya memilih untuk tidak mengumumkannya secara rinci saat ini. "Kalau nambah pun kami nggak akan kasih tahu lagi sekarang. Karena operasi uang biasa lagi, karena nanti banyak orang protes," tambahnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |