Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dari dua produk logam mulia di Pegadaian kompak stagnan pada perdagangan Senin, (22/12/2025). Harga emas dari produk logam mulia itu antara lain UBS dan Galeri24.
Harga jual emas Galeri24 stagnan di Rp2.519.000 per gram. Demikian juga harga emas UBS stabil di Rp2.564.000 per gram.
Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.Berikut daftar lengkap harga emas Pegadaian masing-masing produk seperti dikutip dari Antara:
Harga emas UBS:
- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp 1.386.000
- Harga emas UBS 1 gram: Rp 2.564.000
- Harga emas UBS 2 gram: Rp 5.088.000
- Harga emas UBS 5 gram: Rp 12.572.000
- Harga emas UBS 10 gram: Rp 25.010.000
- Harga emas UBS 25 gram: Rp 62.404.000
- Harga emas UBS 50 gram: Rp 124.551.000
- Harga emas UBS 100 gram: Rp 249.004.000
- Harga emas UBS 250 gram: Rp 622.326.000
- Harga emas UBS 500 gram: Rp 1.243.191.000
-
Harga emas Galeri24:
- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp 1.321.000
- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp 2.519.000.
- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp 4.963.000
- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp 12.316.000
- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp 24.566.000
- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp 61.263.000
- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp 122.429.000
- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp 244.737.000
- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp 607.950.000
- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp 1.215.898.000
- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp 2.431.795.000.
Harga Emas Tak Lagi Cetak Rekor, Namun Tren Bullish Masih Bertahan
Sebelumnya, setelah mencetak reli bersejarah sepanjang 2025, laju kenaikan harga emas mulai melambat. Meski demikian, pasar menilai tren bullish emas belum berakhir. Memasuki 2026, emas justru berada pada posisi yang lebih stabil, kondisi yang dinilai ideal bagi investor jangka panjang.
Sepanjang 2025, harga emas mencatatkan 48 kali rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan tersebut didorong oleh ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, pembelian agresif oleh bank sentral, serta meningkatnya kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik global.
Menurut analis komoditas RBC Capital Markets yang dipimpin Christopher Louney, kenaikan tajam harga emas bukanlah gelembung spekulatif.
"Sebaliknya, reli tersebut mencerminkan perubahan struktural dalam peran emas di portofolio investasi modern," kata dia dikutip dari Kitco, Senin (22/12/2025).
Meski momentum kenaikan sudah tidak seagresif tahun lalu, harga emas dinilai mampu bertahan di level tinggi. Louney menyebut, jalur pergerakan emas ke depan masih cenderung menguat, meski dengan laju yang lebih moderat dibandingkan 2025.
Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa emas tetap menjadi aset lindung nilai yang relevan, terutama di tengah ketidakpastian global yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Lonjakan 2025 Tak Bakal Terulang
Dalam proyeksi 2026, RBC memperkirakan harga emas akan bergerak dominan di kisaran USD 4.500 hingga USD 5.000 per ons. Bahkan, harga emas diprediksi mendekati batas atas rentang tersebut pada paruh kedua 2026.
Meski lonjakan setajam 2025 dipandang kecil kemungkinannya terulang, risiko penurunan harga juga dinilai terbatas. Dukungan harga emas saat ini berada jauh di atas level sebelum 2024, menandakan fondasi pasar yang lebih kuat.
“Di tengah ketidakpastian, emas telah membuktikan ketahanannya sepanjang tahun. Selama ketidakpastian tidak benar-benar menghilang, kami menilai arah pergerakan emas cenderung datar hingga lebih tinggi,” ujar Louney dalam laporannya.
Ia menilai telah terjadi pergeseran mendasar dalam permintaan investasi emas. Jika sebelumnya alokasi emas dalam portofolio hanya sekitar 2–5 persen, kini banyak investor meningkatkan porsi tersebut menjadi 5–10 persen.
Emas tak lagi sekadar aset lindung nilai saat krisis, melainkan telah menjadi bagian strategis dalam diversifikasi portofolio jangka panjang.
Pembelian Bank Sentral
Selain investor, bank sentral global diperkirakan tetap menjadi penopang utama pasar emas pada 2026. RBC mencatat pembelian emas oleh bank sentral sempat melampaui 1.000 ton per tahun sepanjang 2022–2024.
Meski volume pembelian diperkirakan menurun, bank sentral masih diproyeksikan membeli sekitar 750 ton emas pada 2026. Angka tersebut tetap jauh di atas rata-rata historis.
“Di luar volume pembelian, narasi pembelian emas yang berkelanjutan oleh bank sentral memberi legitimasi bagi investor untuk terus mengalokasikan dana ke emas,” tulis analis RBC.
Sebagian besar permintaan masih datang dari bank sentral negara berkembang, yang rata-rata baru menyimpan kurang dari 15 persen cadangan devisanya dalam bentuk emas. Angka ini jauh di bawah negara maju yang kepemilikan emasnya sudah di atas 30 persen.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451735/original/042423700_1766364794-Roti_O.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451732/original/089678900_1766362484-Menteri_PKP_Maruarar_Sirait_memulai_pembangunan_hunian_tetap__huntap__bagi_masyarakat_terdampak_bencana_di_Sumatera_Utara__Sumut_..jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451728/original/052354100_1766360742-Mobilitas_masyarakat_di_jalur_penyeberangan_Jawa-Sumatera_makin_ramai-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5173441/original/014252400_1742861377-IMG-20250325-WA0006.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4059231/original/044001300_1655788404-AP22167561965695.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1230533/original/005867600_1463022069-Banner_Gaji_PNS.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451620/original/022843100_1766318281-WhatsApp_Image_2025-12-21_at_16.44.29__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451624/original/099182700_1766318683-d826b58f-70ec-443e-be34-827f08058d1b.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298531/original/015844300_1753764637-Menperin_Agus_Gumiwang_Tandatangani_STARGAZER_Cartenz_X_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414819/original/052620000_1763352087-ilustrasi_perak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451578/original/014131000_1766311995-b1beefb1-a880-40b6-ae0a-92e3bdc5b27c.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451548/original/079348000_1766308704-514a939b-90c8-4d40-82b7-09d793593f4c.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3459070/original/059168700_1621367194-20210403101513_IMG_8484.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3763544/original/038834400_1640055577-netflix-g506e78066_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408225/original/087800200_1762766239-Menteri_ESDM_Bahlil_Lahadalia-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451394/original/063443500_1766294841-973e3dae-89e7-45b8-bc23-aa627923d5ae.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367671/original/037902400_1679467724-image__11_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382999/original/069219700_1760612391-3.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325838/original/062905700_1756033423-70a0eb6b-fcf4-472b-a01e-025a837c8291.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332768/original/066977000_1756532035-rus4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277766/original/029427200_1752044988-sr11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4804288/original/011858300_1713347596-20240417-Bisnis_Laundry-HER_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)