Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor perdana peralatan rumah tangga dari plastik yang diproduksi PT Benteng Mas Persada (BMP) dari Surabaya, Jawa Timur ke Guyana senilai USD 23 ribu atau setara Rp 374 juta.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyampaikan, ada 4.432 jenis produk yang diekspor seperti piring, mangkuk, gelas, ember, dan toples dengan volume pengiriman mencapai 70 meter kubik (cbm).
"Ekspor perdana PT BMP membuktikan ada pasar potensial di negara-negara yang selama ini kurang menjadi tujuan ekspor Indonesia. Dalam hal ini, produk rumah tangga Indonesia mampu memenuhi permintaan buyer dari Guyana," ujar Puntodewi, Sabtu (16/8/2025).
Ia berharap keberhasilan ini dapat memotivasi para eksportir lain untuk mengeksekusi peluang di pasar-pasar baru. "Karakteristik peralatan rumah tangga plastik adalah permintaannya yang stabil, tidak hanya di sektor rumah tangga, tetapi juga di sektor hospitality dan ritel. Keberhasilan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia melihat Guyana sebagai pasar non tradisional yang berpotensi digarap lebih besar. Terlebih lagi, keberhasilan masuk ke pasar Guyana dapat ikut memperkuat posisi Indonesia di Amerika Selatan.
"Pelepasan ekspor dari Surabaya ini menjadi simbol semangat untuk terus menguatkan perdagangan Indonesia di pasar global, khususnya ke negara-negara baru yang strategis di Amerika Selatan," imbuhnya.
Banyak Cara untuk Diversifikasi Pasar Ekspor
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag Deden Muhammad FS menyatakan, pemerintah mendukung upaya diversifikasi pasar ekspor PT BMP melalui fasilitasi promosi pada pameran internasional, baik di dalam maupun luar negeri, serta kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan buyer internasional.
"Kemendag juga memberikan pelatihan peningkatan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. Salah satu fokus Kemendag dengan mencetak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melek pasar global dan mampu melakukan ekspor," sebutnya.
"Sepanjang Januari-Juli 2025, tercatat 410 kegiatan business matching yang menghasilkan potensi transaksi senilai USD 90,04 juta melalui program inisiasi ekspor Kemendag, UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA) Ekspor," jelas Deden.
Angka Perdagangan Indonesia-Guyana
Untuk diketahui, total perdagangan Indonesia-Guyana pada semester I 2025 tercatat sebesar USD 2,7 juta, tumbuh 46,20 persen dibanding semester I 2024.
Kinerja ekspor Indonesia ke Guyana juga menunjukkan peningkatan signifikan pada semester I 2025, sebesar USD 2,7 juta atau tumbuh 62,25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Produk peralatan rumah tangga dan furnitur plastik (HS 392410) asal Indonesia telah beredar di pasar Guyana sejak 2022. Pada Januari-Juni 2025, nilai ekspor produk tersebut dari Indonesia ke Guyana tercatat sebesar USD 17 ribu, dan pada 2024 Indonesia masih menempati posisi ke-9 sebagai pemasok produk ini ke Guyana.