Sumatera dan Jawa Barat Diramal Kekurangan Pasokan Gas hingga Desember 2025

2 weeks ago 20

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro meramal kekurangan pasokan gas di Jawa Barat dan sebagian wilayah Sumatera bakal terjadi hingga Desember 2025.

Komaidi mencatat, jika hanya mengandalkan pasokan eksisting pada Agustus 2025 wilayah Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Jawa Barat mengalami kekurangan atau shortage pasokan gas sekitar 130,90 BBTUD.

"Jika tidak terdapat tambahan pasokan dari sumber lainnya, shortage pasokan gas pada wilayah tersebut akan terus terjadi sampai dengan Desember 2025," ucap Komaidi dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).

Dalam hitungannya, kekurangan pasokan gas pada wilayah Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Jawa Barat selama September hingga Desember 2025 bisa mencapai sekitar 566,70 BBTUD.

Shortage pasokan gas pada beberapa wilayah di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, terjadi penurunan produksi/natural decline di hulu atau produksi gas oleh Kontrkator Kontrak Kerja Sama (KKKS) menurun.

Kedua, terjadi unplanned shutdown pada pemasok gas. Ketiga, terjadi pergeseran realisasi jadwal tambahan pasokan gas seperti mundurnya jadwal swap gas dan target onstream. Dan keempat, belum adanya komitmen alokasi LNG untuk menutup defisit gas pipa.

Masalah Tata Kelola

Komaidi turut menyoroti kelangkaan pasokan gas di wilayah Jawa Barat dalam beberapa waktu terkahir. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh masalah tata kelola gas nasional.

"Pada satu sisi neraca gas nasional dilaporkan dalam kondisi surplus, akan tetapi pada saat yang sama defisit pasokan gas terjadi di sejumlah wilayah," kata dia.

"Kondisi tersebut terjadi karena belum terdapat pihak yang secara khusus (diamanatkan oleh Undang-Undang) untuk bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pemenuhan gas untuk domestik," sambung Komaidi.

PGN Pastikan Pasokan Gas Aman

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) didukung oleh Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero) dan pemangku kepentingan terkait lainnya secara intensif telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menjaga keandalan dan stabilisasi pasokan gas bagi pelanggan di wilayah Jawa Barat dan sebagian Sumatera.

Saat ini tekanan gas di dalam infrastruktur pipa secara berangsur stabil dengan diperolehnya tambahan gas untuk mengisi stock gas dalam jaringan pipa. Kepastian tambahan pasokan gas lainnya juga telah dikonfirmasi dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan operasional dalam rangka menjaga kestabilan pasokan gas kepada pelanggan.

"Hal ini merupakan bentuk sinergi PGN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan stabilisasi dan penguatan pasokan gas, untuk memastikan keberlangsungan layanan kepada pelanggan," ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, dalam keterangannya.

Pastikan Ketersediaan Pasokan

PGN selalu mengupayakan ketersediaan pasokan gas bumi demi mendukung kelangsungan operasional seluruh pelanggan, khususnya sektor industri, yang memiliki multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

Sejalan dengan upaya menjaga kestabilan pasokan, PGN tetap mengingatkan pentingnya pengendalian pemakaian gas oleh pelanggan.

"PGN mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait serta terus berkoordinasi aktif untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan," tutup Fajriyah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |