Sukseskan Program Prioritas Prabowo, Erick Thohir Gandeng 22 Kementerian dan Lembaga

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap kerja sama bersama 16 kementerian dan 6 badan bersama perusahaan pelat merah. Ini dicapai dalam kurun waktu kurang dari 100 hari kerja Kabinet Merah Putih (KMP).

Erick Thohir bilang, kerja sama dengan 22 Kementerian dan Lembaga ini untuk menggerakkan program prioritas Presiden Prabowo Sibianto. Mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

“Kolaborasi lintas kementerian dan badan ini menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

Sebagai rinciannya, pada dukungan hilirisasi dan penguatan nilai tambah dalam negeri, Kementerian BUMN melakukan kerja sama dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, serta Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

"Hilirisasi ini juga bertujuan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," terangnya.

Beberapa BUMN yang erat dengan hilirisasi seperti MIND ID untuk hilirisasi minerba, PTPN untuk hilirisasi perkebunan, Perhutani untuk kehutanan, serta Pertamina dan PLN untuk ketahanan energi nasional.

Pada sektor percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk transportasi dan energi Kementerian BUMN menggandeng beberapa pihak. Pada aspek ini, Erick menggandeng dengan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Kerja sama Kementerian BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga dilakukan untuk infrastruktur strategis, seperti kawasan ekonomi dan lumbung produksi. "Kawasan-kawasan ini harus didukung dengan infrastruktur yang optimal agar bisa menjadi penopang swasembada pangan dan energi, serta hilirisasi yang berkelanjutan," kata Erick.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |