Siapa Pemilik Wilmar Group? Ini Profil Singkatnya

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Nama Wilmar Group kini menjadi perhatian. Grup Wilmar termasuk perusahaan agribisnis raksasa yang terkemuka di Asia.

Menarik untuk diketahui siapa pemilik grup Wilmar dan sejarahnya, seperti dikutip dari laman wilmar-international.com, Rabu (18/6/2025):

Wilmar International Limited didirikan pada 1991 dan berkantor pusat di Singapura. Kini Wilmar menjadi grup agribisnis terkemuka di Asia. Bahkan Wilmar berada di antara perusahaan-perusahaan tercatat terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura.

Grup Wilmar didirikan oleh Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus pada 1 April 1991. Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd yang memiliki modal disetor 100.000 dolar Singapura dan lima karyawan.

Proyek pertama perusahaan itu adalah PT Agra Masang Perkasa (AMP), Perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektar (ha) di Sumatera Barat, Indonesia.

Kini Wilmar menjadi salah satu pemilik Perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan operasi hulu di Indonesia, Malaysia, Uganda, Pantai Gading, Ghana dan Nigeria.

Proyek perkebunan itu oleh pabrik penggilingan inti sawit berkapasitas 50 MT/per hari di Sumatera Utara dan kilang berkapasitas 700 MT di Dumai, Indonesia.

Dengan dukungan bisnis penyulingan yang terus berkembang, kilang yang mulai beroperasi pada 1993 itu diperluas hingga berkapasitas 2.400 MT pada 1995.

Bisnis di Indonesia berkembang pesat dan menjadi penyuling minyak sawit, penggilingan inti sawit dan kopra terbesar, serta produsen lemak khusus, oleokimia, biodiesel dan minyak kemasan di Indonesia.

Profil Pendiri

Profil Kuok Khoon Hong

Berdasarkan data Forbes, Kuok Khoon Hong masuk jajaran miliarder. Warga Singapura ini  berada di peringkat 1.120 dari daftar miliarder dunia versi Forbes. Nilai kekayaan Kuok Khoon Hong mencapai USD 3,4 miliar atau Rp 55,56 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.343) pada 18 Juni 2025.

Ia sebagai salah satu pendiri Wilmar dan membangunnya menjadi salah satu produsen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terbesar di dunia.

Ia juga membawa anak usaha Wilmar di China, Yihai Kerry Arawawa menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) senilai USD 2,1 miliar pada 2020 di Bursa saham Shenzhen.

Selain Wilmar, ia juga berinvestasi saham di Yanlord Land milik miliarder Zhong Sheng Jian. Kuok juga memiliki Aviva Tower di London bersama miliarder Indonesia dan salah satu pendiri Wilmar yakni Martua Sitorus.

Profil Martua Sitorus

Bersama Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus membangun grup Wilmar. Tercatat kekayaan Martua Sitorus mencapai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 57,22 miliar pada 18 Juni 2025. Kini ia berada di posisi 1.086 dari daftar miliarder dunia versi Forbes.

Martua Sitorus mengundurkan diri dari dewan direksi Wilmar pada 2018. Ia dan saudaranya Ganda mendirikan KPN Corporation yang sebellumnya dikenal sebagai Gama Corp yang memiliki Perkebunan kelapa sawit, pengembangan properti dan produksi semen.

Selain kelapa sawit, Martua Sitorus bersama keluarga juga memiliki perusahaan semen Cemindo Gemilang yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 2021 dan memperoleh USD 77 juta. Selain itu, perusahaan rumah sakit milik Martua Sitorus dan keluarga yakni Murni Sadar juga memperoleh dana USD 21 juta melalui IPO pada 2022.

Bisnis Wilmar

Inti dari strategi Wilmar adalah model agribisnis terpadu yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis komoditas pertanian, mulai dari asal-usul, hingga pemrosesan, pemberian merek, perdagangan, dan distribusi berbagai macam makanan dan produk industri yang dapat dimakan.

Aktivitas bisnis Grup ini meliputi budidaya kelapa sawit, penghancuran biji minyak, penyulingan minyak nabati, penggilingan tepung dan beras, penggilingan dan penyulingan gula, pembuatan produk konsumen, makanan siap saji, produk dapur pusat, lemak khusus, oleokimia, biodiesel, dan pupuk serta operasi taman makanan.

Grup ini memiliki lebih dari 1.000 pabrik manufaktur dan jaringan distribusi yang luas yang mencakup Tiongkok, India, Indonesia, dan sekitar 50 negara dan kawasan lainnya. Melalui skala, integrasi, dan keunggulan logistik dari model bisnisnya, Wilmar mampu mengekstraksi margin di setiap langkah rantai nilai, sehingga menghasilkan sinergi operasional dan efisiensi biaya.

Didukung oleh tenaga kerja multinasional sekitar 100.000 orang, Wilmar menerapkan keberlanjutan dalam operasi global, rantai pasokan, dan komunitasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |