Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyiapkan 6 paket stimulus berbasis konsumsi domestik, dengan fokus pada peningkatan aktivitas masyarakat di sektor transportasi, energi, hingga bantuan sosial.
Salah satunya, pemerintah akan memberikan potongan tarif tol dengan target sekitar 110 juta pengendara, dan berlaku pada Juni-Juli 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemberian berbagai paket insentif ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menggerakkan perekonomian nasional. Terutama selama periode libur sekolah di bulan Juni-Juli 2025.
"Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Jadi momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/5/2025).
Menko Airlangga menekankan, pemberian stimulus pada kuartal kedua menjadi krusial, mengingat telah lewatnya hari besar seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dapat mendorong konsumsi masyarakat.
Stimulus tersebut disiapkan agar pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua dapat tetap berada di kisaran 5 persen. Masa libur sekolah yang diikuti dengan pemberian gaji ke-13 akan menjadi momentum penting untuk mendorong daya beli masyarakat.
Tarif 14 Ruas Tol Bakal Segera Naik
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) periode terdahulu, Miftachul Munir mengungkapkan, sejumlah ruas jalan tol akan mengalami kenaikan tarif tol setelah periode mudik Lebaran 2025.
Meski begitu, Munir belum menyebutkan secara pasti kapan penyesuaian tarif tol tersebut akan mulai diberlakukan. Total terdapat sekitar 12 hingga 14 ruas tol, termasuk beberapa ruas milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang akan mengalami kenaikan tarif dalam waktu dekat.
"Beberapa ruas tol seharusnya sudah mengalami penyesuaian tarif, tetapi belum dinaikkan. Saya tidak hafal seluruhnya, tetapi sekitar 12 atau 14 ruas tol yang akan menyesuaikan tarif," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Tol Soreang-Pasirkoja
Salah satu ruas tol yang akan mengalami kenaikan tarif adalah Tol Soreang-Pasirkoja (Seroja) yang dikelola PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Penyesuaian tarif untuk tol ini sejatinya sudah dijadwalkan sebelum Mudik Lebaran 2025.
"Tol Soreang-Pasirkoja milik grup CMNP itu memang seharusnya naik tarif sebelum Lebaran," jelas Munir.
Selain Tol Seroja, Munir juga menyinggung ruas Jalan Tol Tangerang-Merak yang masuk daftar penyesuaian tarif.
Kenaikan tarif tol dilakukan sebagai bagian dari siklus evaluasi setiap dua tahun sekali. Penyesuaian tarif tol ini mempertimbangkan faktor inflasi sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.