Semarak Road to Wondr ITB Ultra Marathon 2025, Ajang Reuni Alumni ITB

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Suasana pagi penuh semangat terasa di titik kumpul peserta Road to Wondr ITB Ultra Marathon 2025 di Graha BNI, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/8/2025).

Matahari sudah agak tinggi ketika para pelari sampai di garis finish. Acara tersebut menjadi wadah bagi para alumni mahasiswa Institut Teknologi Bandung untuk kembali mengenang masa perkuliahan, sekaligus menyambungkan tali silahturahmi ikatan alumni.

ITB Ultra Marathon (IUM) sudah berlangsng sejak 2017. Acara ini dimulai oleh Yayasan Solidarity Forever waktu itu untuk mendukung pengembangan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara di ITB. Karena antusiasme yang tinggi dari para alumni acara tersebut digelar hingga sekarang. 

Seiring perkembangannya, selain menjadi ajang reuni akbar yang mempererat tali silahturahmi para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dari berbagai angkatan, acara ini juga terbuka bagi masyarakat umum lintas generasi.

Memasuki 2025, Wondr ITB Ultra Marathon kembali digelar untuk ke-delapan kalinya dengan dukungan penuh dari BNI sebagai sponsor utama.

Mengusung tema “Run for Stronger Unity in Diversity”, ajang ini hadir sebagai simbol kebersamaan yang merangkul berbagai kalangan melalui olahraga lari.

Hadirkan Rute Unik

"Melalui rute yang diambil adalah start dari Geraha BNI, kemudian nanti menuju Bogor, Puncak, Cianjur, Padalarang, kemudian finish di ITB Ganesha," ujar Ketua Panitia Pelaksana wondr ITB Ultra Marathon 2025, Aleks Suhanto, dalam sesi Konferensi Pers Wondr ITB Ultra Marathon, di Grha BNI, pada Minggu, (24/8/2025).

Seperti tradisi sebelumnya, rute ikonik kembali dihadirkan. Mulai dari rute Jakarta – Bogor – Puncak – Cianjur – Padalarang – Cimahi, dan berakhir di Bandung.

Lintas ini diambil bukan sekadar lintasan panjang semata, melainkan jalur ini menyimpan cerita di setiap kilometernya, mulai dari hiruk-pikuk perkotaan, tanjakan menantang di kawasan Puncak, panorama hijau Jawa Barat yang menyejukkan, hingga akhirnya menutup perjalanan di Kota Bandung, kota bersejarah yang menjadi rumah bagi ITB.

Ajang Milik Bersama

Jarak yang diambil dari Wondr ITB Ultra Marathon ini yaitu 180 KM, yang kemudian akan dibagi menjadi 16 etape. Setiap etape akan terdiri dari 10 sampai 12 KM, yang nantinya akan disesuaikan kembali dengan kondisi lapangannya.

Dalam ajang ini, terdapat beberapa kategori yang dilombakan. Untuk individu, jarak tempuh yang harus diselesaikan adalah 180 kilometer. Sementara itu, kategori beregu terbagi menjadi estafet 2 orang, 4 orang, 8 orang, dan 16 orang.

Sejak 2022, kategori estafet 8 dan 16 tidak lagi terbatas hanya bagi alumni ITB. Mengikuti pesan Rektor, ITB Ultra Marathon kini dihadirkan sebagai ajang milik bersama, bukan semata-mata milik komunitas ITB. Karena itu, kategori estafet 8 dan 16 resmi dibuka untuk peserta umum.

Lewat Program Dana Lestari, BNI Perkuat Dukungan untuk ITB Ultra Marathon

Wondr ITB Ultra Marathon 2025 merupakan event kolaborasi antara ITB dan BNI. Dukungan BNI tidak hanya dalam bentuk sponsorship, tetapi juga lewat layanan keuangan yang terhubung dengan program Dana Lestari.

“Event Wonder ITB Marathon ini adalah event kolaborasi antara ITB dengan BNI. Dari BNI sendiri kita men-support ITB dari beberapa layanan keuangan,” ujar Direktur Kelembagaan BNI, Eko Setiaw Nugroho.

Ia menjelaskan, salah satunya melalui kartu kredit ITB, di mana setiap transaksi akan menyumbang 0,3 persen untuk Dana Lestari. Sekarang anggotanya telah mencapai sekitar 1.200 orang. Sehingga, semakin banyak anggota, semakin banyak transaksi, tentunya nanti dananya juga akan bertambah banyak

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara menambahkan, penyelenggaraan ultra marathon ini sekaligus menjadi sarana penggalangan dana untuk beasiswa dan pengembangan kampus.

“Ini menjadi wahana untuk penggalangan dana lestari dan donasi-donasi untuk keperluan beasiswa dan pengembangan di ITB,” ujarnya dalam acara serupa.

Pemanfaatan Dana

Ketua Panitia Pelaksana wondr ITB Ultra Marathon 2025, Aleks Suhanto, juga menjelaskan pengalaman 2018–2019 membuktikan potensi besar program ini. Capaian donasi mencapai lebih dari Rp 2 Miliar dalam waktu kurang 2 bulan. 

 “Dalam waktu kurang dari dua bulan, tapi kita bisa menggalang dana lebih dari Rp 5 miliar. Dan kemudian tentunya kalau tahun ini kan kita lebih spesifik bahwa donasi itu akan disampaikan untuk dana lestari ITB,” katanya.

Salah satu pemanfaatan dana tersebut, yaitu digunakan untuk membantu renovasi lab di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD). Kemudian sumbangan juga akan diberikan ke ITB untuk mendukung beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswi yang membutuhkan. Dan sekaligus mendukung program ITB, yaitu menjadi universiti generasi keempat, yaitu selain unggul juga memberikan dampak yang lebih ke masyarakat.

Salah satunya itu yang sudah dilakukan oleh ITB, tentunya sekali lagi ini untuk mendukung programnya ITB berkait menjadi universiti generasi keempat, yaitu selain unggul juga memberikan dampak yang lebih ke masyarakat. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |