Sebelum Ditunjuk Jadi Bos PFN, Ifan Seventeen Jalani Tes Potensi Akademik Bareng Kandidat Lain

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah punya perhitungan matang dengan pemilihan Riefian Fajarsyah atau akrab dipanggil Ifan Seventeen menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Erick Mengaku Ifan Seventeen bukan satu-satunya nama yang Erick Thohir usung buat jadi Bos PFN, tapi ada seleksi khusus untuk beberapa orang.

"Ada, ada beberapa. Kita kan mengusulkan beberapa nama, ini pilihan yang para saat itu dilihat dari berbagai perspektif ya diberi kesempatan," kata Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Melalui Tes Potensi Akademik (TPA), Ifan Seventeen akhirnya terpilih untuk jadi Dirut PFN. Namun, Erick Thohir enggan menyebut nama lainnya yang masuk nominasi untuk jadi bos PFN.

"Cuma proses dari TPA-nya seperti itu. Ya banyak, semua harus pilihan. Sama kayak orang bilang, kenapa Pak Erick milih Dirut Himbara ini, pasti semua ada hitungan," ujar Erick.

Selain itu, ia juga buka-bukaan alasan penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN. Pernyataan itu diberikan lantaran banyak orang mempertanyakan kapabilitas Ifan yang seorang musisi di industri perfilman.

Menyambut pertanyaan tersebut, Erick memberikan isyarat bahwa itu merupakan rencana jangka panjangnya untuk BUMN. Melalui program konsolidasi, seperti yang dilakukan pada PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Holding Industri Pertambangan MIND ID.

Dalam hal ini, nantinya PFN yang berada di bawah Ifan Seventeen bakal dikonsolidasikan dengan Balai Pustaka dan Lokananta dalam satu payung.

"Memang pemerintah melihat juga konsolidasi BUMN harus dipercepat juga. Salah satunya kita punya Balai Pustaka, PFN, Lokananta. Ini akan dikonsolidasikan menjadi bagian pusat konten atau apapun namanya yang sedang dibuat kajian," ungkapnya.

"Jadi kenapa direkrut ada orang film, orang musik. Termasuk Balai Pustaka itu kan bagian sejarah yang akan dikonsolidasikan," sambung dia.

Promosi 1

Penggabungan Masih Kajian

Namun, Erick menambahkan, penggabungan PFN, Balai Pustaka dan Lokananta saat ini masih kajian. Sembari membentuk manajemen, termasuk dengan menarik Ifan Seventeen.

"Ini mengkonsolidasikan antara cetak, suara, gambar, yang dimiliki pemerintah di bawah BUMN untuk jadi satu kesatuan. Jadi sejalan juga dengan konsolidasi BUMN," imbuh dia.

Menurut dia, penggabungan antara Balik Pustaka, PFN dan Lokananta ini baru tahap awal. Selaras dengan rencana Kementerian BUMN melebur Holding Pelabuhan Pelindo dengan PT Pelni dan perusahaan lain di sektor yang sama.

"Saya sedang mendorong kajian konsolidasi ini. Sama seperti saya meminta Pelindo membuat kajian mengenai penggabungan pelabuhan, ferry, perkapalan Pelni, bukan enggak mungkin dock kapal, dan juga industrial estate. Ini jadi sebuah ekosistem," tuturnya.

Sah! Erick Thohir Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut Produksi Film Negara

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menunjuk Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Ifan diharapkan mampu membawa PFN lebih baik.

Hal tersebut dibenarkan Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla. Dia mengonfirmasi Ifan Seventeen telah resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PFN, BUMN yang memproduksi film 'Si Unyil'.

"Direktur Utama PFN, betul, mendapatkan kepercayaan, jadi memang ada pengangkatan direksi," kata Putri saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dia berharap Ifan Seventeen bisa membawa gebrakan dalam manajemen PFN kedepannya. Putri juga meminta masyarakat untuk memberikan waktu Ifan untuk membuktikan kapasitasnya.

"Ini kan masih baru semuanya, nanti untuk berikutnya kita lihat ke arah mana untuk Ifan membawa PFN," ungkapnya.

Menurutnya, Ifan memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin PFN.

"Itu nanti, sekarang informasi yang bisa saya kasih, betul, Ifan menjadi Dirut dari PFN. Kita tunggu saja nanti bagaimana dari background-nya bisa membawa gebrakan untuk PFN, kita kasih kesempatan dulu lah," imbuh Putri Violla.

Kabar Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN

Sebelumnya, Nama Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen jadi omongan publik sepanjang hari kemarin hingga kini. Musisi kelahiran Yogyakarta, 16 Maret 1983 ini kini menjabat sebagai Direktur Utama alias Dirut PFN.

Sebagai informasi, PFN singkatan dari Produksi Film Negara, yakni BUMN yang bergerak di bidang industri audiovisual. Saat ini PFN bertransformasi jadi perusahaan pembiayaan film. Ifan Seventeen resmi jadi pucuk pimpinan BUMN ini.

Kabar ini mejeng di etalase akun Instagram terverifikasi @lambe_turah hari ini. Netizen mempertanyakan kapasitas Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN di era Prabowo. Banyak yang menilai Indonesia sejatinya tak kekurangan sineas berkompeten untuk mengelola PFN.

Dari penyanyi ke dirut perfilman? Kan ada mirles, riri riza , hanung bramantyo, reza rahardian as a best actor. Why, why Pak?" netizen dengan akun hold*** menulis di kolom komentar. "Atas dasar apa ya?" @flor**** mencuit.

Karya Ifan Seventeen

Rekam jejak Ifan Seventeen pun dikuliti. Berdasarkan catatan Showbiz Liputan6.com, Ifan Seventeen bukannya tak pernah bersentuhan dengan film. Tercatat, ada tiga film yang pernah ia bintangi. Pertama, Kemarin, film dokumenter drama Indonesia rilisan tahun 2020.

Karya sineas Upie Guava menceritakan tentang perjalanan band Seventeen dari awal masa berkarier hingga insiden manggung lalu dihantam tsunami Selat Sunda pada 2018. Setahun sebelumnya, Ifan Seventeen membintangi Sukep: The Movie.

Tahun lalu, Ifan Seventeen berperan sebagai Bruce Lee dalam film Melukis Harapan di Langit India. Dalam film ini pun, ia bukan pemeran utama. Masayu Anastasia, Ricky Komo, dan Fajri Mambutu-lah yang berada di garda depan Melukis Harapan di Langit India.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |