Merger Adira Finance dan Mandala Finance Bukan Sekadar Ekspansi, Tapi Penguatan Struktur

2 months ago 54

Liputan6.com, Jakarta - Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance, Sylvanus Gani, menekankan penggabungan usaha antara Adira Finance dan Mandala Finance bukan hanya sekadar upaya ekspansi geografis atau perluasan basis nasabah.

Ia menjelaskan langkah ini lebih dari itu yakni bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan agar mampu menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Penggabungan usaha ini bukan hanya tentang ekspansi nasabah saja, ekspansi berarti ke samping atau ke geografis yang lebih besar, tetapi bagaimana kita memperkuat fondasi ke bawah daripada perusahaan kami,” ujar Sylvanus dalam konferensi pers, Senin (30/6/2025).

Menurutnya, dengan pondasi yang semakin kuat, struktur keuangan perusahaan akan menjadi lebih solid. Hal ini dinilai penting agar Adira Finance memiliki mesin pertumbuhan yang bukan hanya mengandalkan performa jangka pendek, melainkan juga berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Mesin pertumbuhan yang tidak hanya tentang jangka pendek tetapi ke depan, bagaimana kita meleverage kekuatan masing-masing entitas dengan produknya Adira yang banyak, dengan nasabah Mandanang yang banyak, tetapi mungkin menurut kita ada yang under penetrated,” jelasnya.

Diversifikasi Portofolio Adira Finance

Lebih lanjut, ia menyampaikan penggabungan ini akan memperkuat diversifikasi portofolio Adira Finance. Sebagai contoh, jika sebelumnya Adira dan Mandala memiliki fokus yang berbeda Adira lebih beragam dengan produk roda empat, multiguna, hingga non-retail, sementara Mandala lebih kuat di roda dua, maka kini kombinasi portofolio tersebut akan membentuk basis bisnis yang lebih seimbang dan luas.

Sylvanus juga menyoroti perbedaan dalam struktur biaya dana. Ia mengatakan Mandala sebelumnya memiliki tingkat biaya dana yang kurang kompetitif dibandingkan Adira. Namun, dengan adanya sinergi dan dukungan dari grup perbankan yang membawahi Adira, efisiensi dalam struktur pendanaan diyakini akan meningkat.

“Dari struktur biaya dana, kita tahu biaya dana Mandanang mungkin belum sekompetitif Adira Finance, dengan backup dari bank harusnya bisa memberikan pengaruh sehingga struktur biaya dana pun makin baik,” ujar Sylvanus.

Langkah merger ini dinilai sebagai strategi menyeluruh yang mencakup peningkatan efisiensi biaya, perluasan produk, serta peningkatan akses terhadap konsumen yang sebelumnya belum terlayani secara optimal. Seluruh kombinasi tersebut diharapkan mampu mendorong daya saing Adira Finance di industri pembiayaan nasional dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |