Digarap BUMN, Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Bakal jadi Kunci Ekonomi RI

5 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade berharap proyek ekosistem baterai kendaraan listrik bisa mendongkrak ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan mandat Presiden Prabowo Subianto dalam hilirisasi.

Andre menyampaikan, pembangunan industri baterai yang terintegrasi dari tambang nikel hingga produksi sel baterai akan menjadi titik balik bagi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.

“Program hilirisasi ini sesuai dengan agenda pemerintahan pak Prabowo. Kita berharap Hilirisasi nikel menjadi baterai dapat menjadi game changer ekonomi kita," kata Andre dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).

"Bukan sekadar ekspor bahan mentah, tapi ekspor teknologi dan nilai tambah. Ini harus terus dikawal karena menjadi pintu masuk penguatan industri mobil listrik nasional,” tegas Andre.

Adapun, proyek ini digarap oleh konsorsium BUMN dan mitra global di Halmahera Timur, Maluku Utara dan Karawang, Jawa Barat. Proyek yang digagas oleh PT Aneka Tambang Tbk hingga Indonesia Battery Corporation, serta melibatkan perusahaan asal China, CATL melalui CBL.

“Proyek industri baterai ini adalah bukti nyata keberhasilan hilirisasi minerba. Ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia. Kami di DPR RI mendukung penuh, karena ini membawa nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global,” ujar Andre.

Nilai Tambah Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan proyek ekosistem baterai mobil listrik senilai USD 5,9 miliar atau setara Rp 96,04 triliun. Investasi jumbo ini disebut bisa semakin memberikan nilai tambah yang lebih besar lagi ke ekonomi nasional.

Dia mengatakan peningkatan nilai tambah itu bisa meningkat sekitar 8 kali lipat. Angkanya dihitung mencapai USD 48 miliar atau setara Rp 781,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.278).

"Jadi memang tadi saya katakan proyek ini proyek terobosan dan sebagaimana tadi dilaporkan dengan investasi 5,9-6 miliar dolar (AS) akan menghasilkan nilai, diperkirakan 48 miliar dolar, jadi 8 kali nilai tambahnya," kata Prabowo dalam Peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam, IBC dan CBL, di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Bisa Dinikmati Semua Provinsi

Dia menjelaskan, angka tersebut bisa dinikmati tak hanya salah satu provinsi tempat proyek ini berjalan. Namun, wilayah lainnya juga disebut akan ikut menerima manfaatnya.

"Dengan nilai tambah yang sekian, tidak hanya Maluku Utara yang akan kita percepat pembangunannya, tapi provinsi-provinsi lain akan menikmatinya, seluruh bangsa akan menikmatinya," kata dia.

"Kita bertekad, saya katakan swasembada energi, dengan swasembada energi kita akan menghemat kurang lebih 58 miliar dolar (AS) per tahun. Menghemat dari subsidi bahan bakar dan listrik dan juga dari impor bahan bakar dari luar. Jadi saya sangat optimis 4-5 tahun lagi pembangunan akan malah lebih kita percepat lagi," sambung Kepala Negara.

Tak Sekadar Ekspor Bahan Mentah

Sebelumnya, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Achmad Ardianto, menegaskan pihaknya tak ingin hanya mengekspor bahan mentah ke luar negeri. Namun bisa turut menjadi pemain dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

Hal ini bisa ditandai dengan pelibatan Antam dalam ekosistem baterai kendaraan listrik. Proyek ini melibatkan kerja sama Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan CATL, Brunp, Lygend (CBL).

"Kami ingin memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tapi juga pemain utama dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik," kata Ardianto dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).

"Kami bangun proyek ini dari hulu ke hilir dengan prinsip keberlanjutan, efisiensi energi, dan nilai tambah di dalam negeri," sambungnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |