Danantara Larang Pergantian Pengurus BUMN di RUPST hingga Evaluasi Tuntas

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menginstruksikan agar BUMN, anak usaha, dan cucu usaha tidak melakukan perubahan jajaran pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hingga evaluasi menyeluruh selesai dilakukan.

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Kepala BPI Danantara Nomor S-027/DI-BP/V/2025 tertanggal 5 Mei 2025, yang berisi arahan terkait pelaksanaan RUPS dan aksi korporasi di lingkungan BUMN dan perusahaan afiliasinya.

“Seluruh BUMN, anak perusahaan (AP), dan cucu perusahaan (CP) tidak diperkenankan melakukan agenda perubahan pengurus dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan sampai adanya evaluasi secara menyeluruh oleh BPI Danantara atau DAM (PT Danantara Asset Management),” ujar CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, dalam surat edaran yang dikutip di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Selain itu, Danantara juga meminta agar BUMN, AP, dan CP yang belum menyelenggarakan RUPST dapat segera melaksanakannya paling lambat 30 Juni 2025, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT).

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Danantara Indonesia untuk merampingkan jumlah entitas BUMN. Saat ini, tercatat ada 888 perusahaan BUMN yang akan dikonsolidasikan menjadi kurang dari 200 perusahaan.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa konsolidasi ini akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, melalui fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan terkait. Kedua, dilanjutkan dengan konsolidasi bisnis, termasuk kemungkinan merger atau penggabungan antarentitas.

Danantara Lirik Pengembangan K-Pop dan Korean Drama

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan ketertarikan untuk menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam bidang industri media dan hiburan (media and entertainment).

Menurut Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir, selama ini mampu memperkenalkan bahasa nasional mereka ke seluruh dunia meskipun penduduk mereka terhitung sedikit dibandingkan populasi global.

“Yang menarik sebenarnya itu soal media industry. Karena di Korea Selatan itu penduduknya walaupun kecil yang bisa bahasa Korea, tapi bisa membuat bahasa Korea menjadi internasional. Melalui musik, melalui film, dan seterusnya,” ujar Pandu dikutip Rabu (25/6/2025).

Sementara itu, Korea Selatan menyambut baik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) yang tertarik untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri media dan hiburan seperti Korean Pop (K-Pop) dan Korean Drama (K-Drama).

Pernyataan tersebut disampaikan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Soo-Deok saat menanggapi Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir yang menyatakan bahwa Danantara Indonesia akan mempelajari bagaimana industri media dan hiburan Korea Selatan bisa terus maju dan terkenal ke seluruh dunia.

“Menarik bahwa CIO Danantara menyebutkan potensi kerja sama di bidang media dan hiburan. Saya rasa ini merupakan potensi besar untuk kerja sama Indonesia dan Korea, mengingat banyak masyarakat Indonesia menyukai drama Korea dan K-pop,” kata Park kepada wartawan pada Korea-Indonesia Economic Partnership Forum di Jakarta, Selasa, CIO Danantara Indonesia

Pasar Potensial

Park menuturkan Indonesia menjadi pasar potensial untuk konsumsi media dan hiburan karena memiliki populasi besar. Sehingga, kolaborasi kedua negara tidak hanya terbatas untuk menciptakan gelombang budaya Korea yang terkenal dengan "K-Wave" atau Korean Wave, namun juga bisa dikembangkan untuk "I-Wave" atau Indonesian Wave.

Diplomat tersebut menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Korea Selatan, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara politik.

Selain itu, menurut dia, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan, dan Korsel merupakan investor terbesar ketujuh di Indonesia.

“Banyak warga Korea dan pelaku bisnis Korea yang sangat tertarik berinvestasi di Indonesia dan memiliki kemitraan yang erat. Tugas kami adalah mendorong pertukaran antar pelaku usaha demi manfaat bersama bagi kedua negara,” ucapnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |