Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan ada sejumlah daerah yang menjual pupuk bersubsidi lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET). Tindakan penutupan akan dilakukan pada pekan ini.
Amran memastikan akan menindak penjual pupuk subsidi di atas HET. Menyusul adanya laporan dari masyarakat.
"Ada beberapa daerah yang menaikkan harga pupuk di atas HIT. Pasti ditindak," tegas Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Dia mengatakan, proses penutupan akan dilakukan pada pekan ini. Jika terbukti melanggar harga jual yang ditetapkan, maka akan langsung disegel, ditutup, bahkan diblokir dari kerja sama penjualan pupuk subsidi.
"Insya Allah kita, mungkin minggu ini kita tutup. Semua yang di atas HET seluruh Indonesia, yang kami temukan, langsung di lock, di kunci, tidak boleh lagi menjual pupuk," kata Amran.
"Itu kesepakatan kami, dan insya Allah minggu ini kami lakukan. Jadi terus menerus, kita tidak boleh terhenti. Karena swasembada pangan ini harus berkelanjutan," imbuhnya.
Wamentan Mau Bereskan Masalah Pupuk
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono diminta bisa mengatasi kendala penyaluran pupuk subsidi ke petani. Menyusul penunjukkannya sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero).
Soal distribusi pupuk menjadi salah satu perhatian Sudaryono. Meski, secara tata kelola pupuk subsidi dinilai sudah banyak perbaikan.
"Walaupun so far, sejauh ini pupuk juga hampir dipastikan tidak banyak kendala, tapi masih ada 1-2 yang memang harus kita bereskan," tegas Wamentan Sudaryono, di Kantor Kementan, Jakarta, dikutip Senin (23/6/2025).
Harap Tak Ada Kelangkaan Pupuk
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Nasional, Hilmi Rahman berharap Sudaryono bisa berpengaruh dalam mengawal distribusi pupuk subsidi ke petani. Menurutnya, kompetensi Sudaryono sebagai pemangku kepentingan pembentuk kebijakan bisa melakukan hal tersebut.
“Dengan menempatkan beliau di PT Pupuk Indonesia, diharapkan tidak ada lagi kelangkaan pupuk. Karena beliau bisa menjalankan dua fungsi pengendalian, yakni kebijakan dan distribusi,” kata Hilmi.
"Dengan latar belakangnya di Kementerian Pertanian, dia punya pemahaman kuat soal kebutuhan dan problem riil petani. Saya yakin, kalau dikelola dengan baik, petani bisa benar-benar ‘happy’,” sambung Hilmi.
Fungsi Strategis
Hilmi menyampaikan, Sudaryono bisa menjalankan fungsi strategis dalam mengawasi kinerja Pupuk Indonesia. Sebelumnya, Sudaryono juga sempat menjabat Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
“PT Pupuk Indonesia punya dimensi kepublikan yang tinggi. Karena ini BUMN, maka harus berkontribusi nyata pada ketersediaan pangan, yang merupakan bagian dari cita-cita utama presiden dan Asta Cita. Penempatan Wamentan Sudaryono bukan semata karena jabatan, melainkan karena fungsi strategisnya dalam mendekatkan arah kebijakan dan basis produksi pertanian,” jelasnya.
“Saya melihat beliau sangat kontributif, baik di Kementerian Pertanian maupun saat di Bulog. Saya berharap kesuksesan di Bulog bisa dilanjutkan di PT Pupuk Indonesia,” pungkas Hilmi.