Rupiah Menguat terhadap Dolar AS Hari Ini 25 April 2025, Dipicu Sentimen The Fed

22 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 43 poin ke posisi 16.829 pada Jumat sore, 25 April 2025. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di posisi 16.872 terhadap dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan data RTI, dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.825 pada Jumat pekan ini.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, pasar kurang bersemangat dengan sinyal beragam pada perundingan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim pemerintahannya sedang berdialog dengan China, sementara China menuturkan tidak ada perundingan perdagangan yang telah dilakukan.

Di sisi lain, pejabat the Federal Reserve (the Fed) membuka pintu untuk pemotongan suku bunga pada Juni jika sinyal resesi meningkat, membuat meningkatnya harapan pasar untuk pelonggaran kebijakan The Fed lebih lanjut.

Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menyatakan Fed dapat bertindak secepatnya pada Juni jika data mendukungnya dan Gubernur Fed Christopher Waller menggemakan nada yang sama, menyatakan bahwa untuk sementara keputusan pemotongan suku bunga pada bulan Juni masih memungkinan didorong oleh melemahnya pasar tenaga kerja.

“Prospek pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Fed yang kemungkinan akan melanjutkan siklus pemotongan suku bunga pada Juni dan akan menurunkan suku bunga setidaknya tiga kali lagi sampai akhir tahun ini,” ujar Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim juga menyoroti Bank Indonesia memberikan sinyal untuk menurunkan  suku bunga acuan ke depan, dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.  Adapun saat ini suku bunga acuan berada pada level 5,75%. 

"Saat ini BI terus memperkuat strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental, terutama melalui intervensi transaksi non-deliverable forward di pasar luar negeri, off shore NDF, serta transaksi spot dan domestik NDF di pasar domestic, guna memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global,” kata dia.

Prediksi Rupiah

Ia mengatakan, respons kebijakan tersebut, memberikan hasil positif yang tercermin dari perkembangan rupiah, yang terkendali stabil dan bahkan cenderung menguat. BI optimis bahwa stabilitas eksternal ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi gejolak global, terutama pasca kebijakan Tarif Amerika Serikat (AS).

Ada tiga indikator yang mendasari optimisme BI terhadap ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. pertama defisit transaksi berjalan yang diperkirakan 0,5-1,3% dari PDB (Produk Domestik Bruto), tergolong rendah.  Kedua, BI optimis defisit transaksi berjalan secara keseluruhan dapat dipenuhi dari surplus transaksi modal dan finansial, baik dari portofolio inflow, penanaman modal asing, maupun sumber-sumber aliran dana asing.

Ketiga, berdasarkan asesmen yang telah dilakukan BI, stabilitas eksternal ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat karena jumlah cadangan divisa yang juga tinggi. Sampai akhir Maret 2025, tercatat cadangan devisa Indonesia sebesar USD157,1 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah dan jauh di atas standar kecukupan internasional atau setara 3 bulan impor. 

Prediksi Rupiah

Pada perdagangan Senin, 28 April 2025, Ibrahim menuturkan, rupiah diprediksi menguat  terhadap dolar AS di rentang  16.780 -16.830

Rupiah Sempat Bergejolak terhadap Dolar AS, Ini Kata Sri Mulyani

Sebelumnya, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dinilai masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/4/2025).

“Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional lainnya dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia di dalam menjaga stabilitas perekonomian,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 27 Maret 2025 tercatat Rp16.560 per dolar AS atau menguat 0,12 persen point-to-point (ptp) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025.

Akan tetapi, tekanan kuat terhadap nilai tukar rupiah terjadi di pasar off-shore (Non-Deliverable Forward/NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idul Fitri 1446 H akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Sri Mulyani Sebut Rupiah Bakal Stabil

Merespons itu, Bank Indonesia (BI) pada 7 April 2025 melakukan intervensi di pasar off-shore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.

Respons kebijakan ini memberikan hasil positif, kata Sri Mulyani. Hal itu tercermin dari perkembangan rupiah yang terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur pada 8 April 2025.

"Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” tutur Sri Mulyani.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.866 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.872 per dolar AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |