Rupiah Lesu, Kurs Dolar AS Hari Ini 13 Juni 2025 Sentuh Level Segini

21 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka turun 30 poin atau 0,19% ke posisi 16.273 pada perdagangan Jumat pagi, (13/6/2025). Sebelumnya rupiah terhadap dolar AS di posisi 16.243.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini dipengaruhi ketidakpastian arah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

“Ketidakpastian arah kebijakan tarif Trump pascapernyataan mengenai pengenaan tarif sepihak terhadap beberapa negara (memberikan sentimen negatif terhadap kurs rupiah),” kata dia seperti dikutip dari Antara.

Presiden Donald Trump mengumumkan pemberitahuan formal akan dikirim ke mitra dagang utama dalam 1-2 minggu ke depan, merinci inisiatif tarif unilateral yang dimaksudkan untuk memaksa renegosiasi perjanjian perdagangan. Perkembangan ini bertepatan dengan berakhirnya moratorium 90 hari saat ini pada tarif timbal balik.

Meskipun negosiasi dengan beberapa negara sedang berlangsung, hingga saat ini hanya sedikit kesepakatan yang terwujud sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.

Kesepakatan itu ialah perjanjian perdagangan formal dengan Inggris dan framework agreement dengan China.

Mengutip cuitan Trump dari platform Truth Social, Washington akan mempertahankan total tarif sekitar 55 persen untuk impor China, dan Negeri Tirai Bambu mempertahankan tarif 10 persen untuk barang-barang Amerika Serikat.

Jurus Bank Indonesia Jaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) membocorkan salah satu strateginya dalam menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian pasar global.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, salah satu strategi andalan Bank Indonesia saat ini adalah kebijakan smart intervention, yaitu melalui intervensi cermat dan terukur yang difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore. Denny mengungkapkan, pendekatan ini mulai menunjukkan hasil yang positif.

Rupiah terus menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir, ketika pasar global tengah dilanda ketidakpastian. Data Bloomberg pada Senin, 26 Mei 2025 menunjukkan, Rupiah telah menguat hingga 5,50 poin atau 0,03 persen ke level Rp 16.212 per dolar AS (USD).

"BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” ungkap Denny.

Perkembangan Global Tak Pasti

Namun, BI menyadari tantangan global belum mereda. Ketidakpastian yang masih tinggi membuat stabilisasi nilai tukar menjadi prioritas utama. 

"Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu ya. Karena memang sama-sama kita ketahui, sebagaimana juga dengan pendapat atau pandangan dari Pak Gubernur, bahwa perkembangan global masih tidak pasti,” jelas Denny.

Bank Indonesia (BI) mencatat, Rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025, di antara mata uang Asia.

"Kita lihat bahwa Indonesia Rupiah sampai dengan tanggal 26 itu mengalami penguata 2,6 persen. Kemudian di atasnya Indonesia ada Baht Thailand yang menguat 2,95 persen, (Ringgit) Malaysia menguat 2,64 persen. Di bawah Indonesia ada Singapura menguat 1,9 persen. Kemudian Filipina menguat 1,03 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, kepada media di Kantor BI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |