Realisasi Investasi Lokal Tumbuh di Era Prabowo, Ekonomi Bergairah Lagi

18 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Realisasi investasi pada triwulan pertama 2025 menunjukkan pergeseran penting dalam struktur penanaman modal di Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi investor dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) melampaui penanaman modal asing (PMA).

Menurut pakar ekonomi dan Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, Christiantoko, kondisi ini menjadi pertanda tumbuhnya gairah baru di kalangan investor lokal dan harus dijaga dengan serius oleh pemerintah.

Data resmi Kementerian Investasi menunjukkan bahwa selama Januari-Maret 2025, pertumbuhan PMDN mencapai 19,1% secara tahunan (year on year), jauh melampaui pertumbuhan PMA yang hanya 12,7%. Akibatnya, kontribusi PMDN terhadap total investasi nasional kini mencapai 50,5%, menggeser dominasi investor asing yang selama ini selalu berada di atas 50%.

“Tampaknya ada gairah baru bagi pengusaha lokal untuk menanamkan modalnya. Perkembangan ini harus dirawat dengan baik oleh pemerintah, mengingat Presiden Prabowo selalu mendengungkan pentingnya kemandirian ekonomi nasional,” ujar Christiantoko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Christiantoko menilai bahwa jika PMDN mendominasi, maka manfaat ekonominya bisa lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat Indonesia karena perputaran uang terjadi di dalam negeri.

“Kalau yang dominan PMDN, maka perputaran uangnya juga akan ada di dalam negeri, sehingga ikut memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi nasional,” tambahnya.

Kontribusi Investasi

Ia juga mengingatkan bahwa kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sangat besar. Berdasarkan data tahun 2024, investasi menyumbang sekitar 29% terhadap PDB, menjadikannya salah satu motor penggerak utama ekonomi Indonesia selain konsumsi rumah tangga.

“Peluangnya masih terbuka untuk terus ditingkatkan,” katanya.

Christiantoko menyampaikan bahwa tren peningkatan PMDN ini menunjukkan kepercayaan pelaku usaha lokal terhadap stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah saat ini. Pemerintah pun didorong untuk terus menjaga iklim investasi domestik agar tetap kondusif melalui penyederhanaan regulasi, kepastian hukum, dan efisiensi birokrasi.

LG Cabut dari RI, Rosan Jamin Investasi Korsel Tetap Naik

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani memastikan bahwa minat investasi Korea Selatan (Korsel) ke Indonesia masih besar.

Hal ini menyusul pembatalan proyek baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) LG Energy Solution di Indonesia.

Rosan mencatat, hingga kuartal pertama 2025 realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai USD 683,29 juta.

Negara tersebut juga memasuki urutan 7 negara teratas yang menyalurkan investasi tertinggi di Indonesia.

"Pertumbuhan untuk Korsel meningkat sangat baik,” ujar Rosan dalam konfrensi pers yang disiarkan di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

“Memang kemarin ada berita LG tidak melanjutkan investasi di Indonesia, tapi tidak semua program mereka berhenti. Dari empat yang ada, sudah berjalan," jelasnya.

Kunjungi Lokasi Investasi

Rosan mengungkapkan, pihaknya dalam waktu dekat berencana untuk mengunjungi lokasi investasi LG di Indonesia. Disebutkannya, investasi LG di Indonesia akan meningkat menjadi USD 1,7 miliar dari yang sudah terealisasi sebesar USD 1,1 miliar.

"Yang tidak jadi itu tidak semua, tapi ada 1 yang jadi EV mengenai baterai yang ekspansinya segera. Saya akan ke pabrik yang akan dibangun," terang Rosan.

Prabowo Bertemu Perwakilan 19 Perusahaan Korea Selatan, Ini Sederet Hasilnya

Diwartakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Federation of Korean Industries (FKI) pada Senin, 28 April 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 19 perusahaan besar asal Korea Selatan, di mana 18 diantaranya sudah berinvestasi di Indonesia.

“Jumah investasi yang dilakukan oleh 19 perusahaan tersebut totalnya hampir USD 15,4 miliar,” ungkap Airlangga kepada media di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Airlangga menyebut, 19 perusahaan itu berencana menambah investasi mereka di Indonesia hingga USD 1,7 miliar.

“Secara total, investasi dalam bentuk Rupiah yang sudah dilaksanakan perusahaan tersebit adalah Rp269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” bebernya.

“Secara total, investasi dalam bentuk Rupiah yang sudah dilaksanakan perusahaan tersebit adalah Rp269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” bebernya.

Perusahaan itu antara lain Lotte chemicals, dan akan diresmikan di bulan September-Oktober mendatang salah satunya mencakup pabrik petrokimia,” terang Airlangga.

Airlangga mengatakan, Presiden Prabowo secara prinsip menyetujui indonesia berpartisipasi di dalam Lotte Chemicals tersebut dan diberi tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |