Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menanggapi soal rencana mengkaji kembali rencana pemberian diskon tarif listrik, yang sebelumnya pernah diterapkan pada Januari dan Februari 2025.
Susiwijono menyampaikan pembahasan masih dilakukan bersama PLN dan melibatkan banyak aspek, termasuk soal subsidi dan kompensasi energi.
"Ya itu masih dalam proses ya teman-teman di PLN kan juga," ujar Susiwijono di Jakarta, usai menghadiri acara Pembukaan Indonesia Shopping Festival 2025, Kamis (14/8/2025). Kamis (14/8/2025).
Ia menjelaskan, skema diskon listrik pernah diimplementasikan pada awal tahun dan terbukti efektif. Namun, penerapannya kembali memerlukan kajian mendalam mengingat adanya implikasi fiskal terhadap subsidi dan kompensasi.
"Jadi pasti harus perlu kajian lebih mendalam. Karena itu nantikan bagi pemerintah ya kantong kiri kanan kan, karena ada subsidi kompensasi di sana. Jadi tetap harus dikaji," katanya.
Menurutnya, insentif seperti diskon tarif listrik menjadi bagian dari program stimulus ekonomi untuk menjaga permintaan dan pasokan, yang pada akhirnya bertujuan mendorong konsumsi dan mempertahankan daya beli masyarakat.
Efektivitas Diskon Tarif Listrik
Sebelumnya, terdapat soal kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mengkaji efektivitas diskon tarif listrik, untuk diterapkan kembali sebagai salah satu paket stimulus ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV 2025.
Hal tersebut disampaikan, analis Kebijakan Madya Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kemenkeu, Riznaldi Akbar pada sela acara International Battery Summit 2025, beberapa waktu lalu.
Riznaldi menyebutkan, komponen stimulus ekonomi tersebut pada dasarnya melanjutkan kebijakan yang sudah dilakukan pada kuartal I dan kuartal II 2025, seperti diskon tarif transportasi hingga Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Sambut HUT ke-80 RI, PLN Gelar Diskon Tambah Daya Listrik 50%
Sebelumnya, menyambut HUT ke-80 RI, PT PLN (Persero) menghadirkan program spesial bertajuk Energi Kemerdekaan. Melalui program ini, pelanggan dapat menikmati diskon tambah daya listrik 50 persen yang berlangsung mulai 10-23 Agustus 2025.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, program diskon tambah daya listrik ini merupakan bentuk apresiasi PLN kepada pelanggan, sekaligus dukungan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik dengan biaya yang lebih terjangkau.
"Mengusung semangat HUT ke-80 Kemerdekaan RI, program promo ‘Energi Kemerdekaan’ dihadirkan untuk memberikan pengalaman penggunaan listrik yang lebih nyaman melalui kemudahan tambah daya," ujar Darmawan, Senin (11/8/2025).
Melalui program ini, pelanggan dengan daya 450 VA yang ingin meningkatkan daya ke 7.700 VA hanya perlu membayar Rp 3.512.625, dari tarif normal Rp 7.025.250.
Promo ini berlaku bagi seluruh pelanggan tegangan rendah di semua golongan tarif satu fasa dengan daya awal 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA, yang ingin menambah daya hingga maksimal 7.700 VA. Syaratnya, pelanggan sudah terdaftar sebagai pengguna PLN sebelum 1 Agustus 2024.
Darmawan menambahkan, pengajuan tambah daya dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. Bagi pelanggan prabayar, cukup membeli token listrik, sedangkan pelanggan pascabayar dapat membayar tagihan.
Setelah transaksi berhasil, pelanggan akan menerima e-voucher diskon tambah daya melalui fitur Reward di PLN Mobile atau email terdaftar.
Pengajuan Tambah Daya
Selanjutnya, pelanggan dapat mengajukan permohonan tambah daya dengan memasukkan kode e-voucher tersebut di PLN Mobile. Setelah pembayaran terverifikasi, unit PLN setempat akan segera memproses permohonan sesuai ketentuan yang berlaku.
Satu akun PLN Mobile dapat menerima maksimal empat e-voucher selama masa promo untuk memberikan kesempatan yang merata kepada lebih banyak pelanggan.
"Prosesnya mudah dan cepat, semua dilakukan melalui PLN Mobile. Kami berharap masyarakat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya sebelum program berakhir pada 23 Agustus 2025," pungkas Darmawan.