Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, mendukung langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam melakukan upaya bersih-bersih di lingkungan pegawai Kementerian Keuangan, termasuk di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak.
Ia menilai kebijakan tersebut penting untuk memastikan pengelolaan keuangan negara dilakukan oleh aparatur yang berintegritas tinggi.
“Yang dibutuhkan oleh Pak Purbaya adalah pegawai yang bersih. Mengelola keuangan negara itu butuh pegawai yang bersih,” ujar Misbakhun kepada wartawan usai menghadiri acara Diskusi Kadin Satu Tahun Prabowo: Harapan Deregulasi dan Masa Depan Industri Hasil Tembakau, Selasa (21/10/2025).
Misbakhun menegaskan, mayoritas pegawai Kementerian Keuangan memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap negara. Namun, ia tak menampik bahwa di antara ribuan pegawai, bisa saja ada segelintir individu yang menyimpang dari nilai moral dan integritas.
Menurutnya, tindakan tegas terhadap oknum seperti itu sudah sejalan dengan tugas Menteri Keuangan untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang baik.
“Nah, tentunya dari puluhan ribu orang itu, pasti ada satu-dua orang yang kemudian mempunyai moral yang tidak baik. Kemudian kalau memang orang-orang yang seperti itu tidak bisa dibina, ya silakan ditindak dan kemudian melakukan upaya-upaya sesuai koridor peraturan perundangan-perundangan untuk ditertibkan dan dibersihkan. Dan tugasnya Pak Purbaya itu sudah benar,” katanya.
Soal Layanan Lapor Pak Purbaya
Lebih lanjut, Misbakhun juga menyoroti inisiatif Layanan Lapor Pak Purbaya yang dibentuk untuk menampung laporan masyarakat terhadap dugaan pelanggaran di lingkungan Kementerian Keuangan. Ia menilai langkah tersebut patut diapresiasi, namun perlu didukung dengan mekanisme tindak lanjut yang jelas dan responsif.
“Kalau efektif dan tidaknya ya nanti, karena ini kan baru dijalankan. Kita harus sambut baik, karena itu adalah upaya yang baik untuk merespon masyarakat yang melapor. Harus disambut dong,” ujar Misbakhun.
Ia berharap layanan tersebut tidak hanya menjadi kanal pengaduan formalitas, tetapi benar-benar ditindaklanjuti oleh tim khusus yang dibentuk langsung oleh Menteri Keuangan agar setiap laporan dapat diverifikasi dengan baik dan menghasilkan tindakan nyata.
Menkeu Purbaya Malam-malam Bertemu 12 Manajer Investasi, Ini Bocorannya
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengambil langkah proaktif untuk meredam kekhawatiran di kalangan investor global. Seperti diketahui, sepak terjang Purbaya selama menjabat mendapat banyak perhatian karena berbeda dengan menteri keuangan sebelumnya.
Dalam sebuah pertemuan dengan 12 manajer investasi atau fund manager terkemuka di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/10/2025) malam, ia secara tegas meyakinkan bahwa arah kebijakan fiskal Indonesia akan tetap terjaga dan berkelanjutan, meskipun dihadapkan pada gelombang ketidakpastian ekonomi global.
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi para pengelola dana untuk memahami visi dan strategi jangka pendek hingga menengah pemerintah. Menkeu Purbaya mengakui adanya keraguan dari pihak investor terhadap konsistensi kebijakan pemerintah.
"Fund manager ingin tahu kebijakan saya apa sih, apakah fiskalnya berkesinambungan apa enggak, langkah Menteri Keuangannya ngaco apa enggak. Saya bisa yakinkan mereka bahwa meski saya kelihatan kayak 'koboi', tapi semuanya saya hitung dengan baik sehingga fiskal tetap terjaga," kata Purbaya, dikutip dari Antara, Selasa (21/10/2025).
Tiga Pilar Strategi Percepatan Ekonomi
Tiga Pilar Strategi Percepatan EkonomiPurbaya kemudian memaparkan kepada para investor mengenai strategi komprehensif pemerintah dalam upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Strategi ini bertumpu pada tiga pilar atau mesin utama yang saling bersinergi:
- Optimalisasi Mesin Fiskal: Pemanfaatan instrumen anggaran negara secara maksimal dan tepat sasaran.
- Dukungan Kebijakan Moneter dan Sektor Swasta: Sinergi erat dengan Bank Indonesia dan upaya keras untuk menghidupkan kembali sektor swasta.
- Perbaikan Iklim Investasi: Langkah-langkah untuk menyederhanakan regulasi dan menghilangkan hambatan investasi.
"Saya bilang kan pertama; mesin fiskal dioptimalkan. Kedua; moneter in the way, private sector saya hidupkan lagi. Yang ketiga; nanti kita perbaiki iklim investasi. Tim Debottlenecking akan dibentuk oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kita ikut jalan nanti," jelas Purbaya.