Liputan6.com, Jakarta Dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 14,9 triliun, melakukan pembayaran utang senilai Rp 20,4 triliun, serta memberikan kontribusi pajak sebesar Rp 13,8 triliun.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi restrukturisasi dan efisiensi yang telah diterapkan secara menyeluruh dalam beberapa tahun terakhir. Ini juga menjadi kado perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 PTPN Group.
Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menegaskan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata dari efektivitas transformasi perusahaan.
“Kami telah melakukan perubahan mendasar dalam model bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memanfaatkan teknologi digital untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Hasilnya, PTPN kini berada dalam posisi yang jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari transformasi yang telah dijalankan, PTPN Group kini beroperasi dalam satu entitas holding yang membawahi tiga sub-holding utama, yaitu PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo. Integrasi ini telah mendorong peningkatan efisiensi, mempercepat inovasi, serta membuka peluang ekspansi di tingkat global.
Dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Koordinator Nomor 21 Tahun 2022, PTPN Group mengambil peran penting dalam meningkatkan produksi pangan dan energi nasional.
Salah satu fokus utama adalah peningkatan produksi minyak goreng hingga tiga kali lipat untuk memenuhi kebutuhan domestik, serta peningkatan produksi gula nasional dari 768 ribu ton menjadi 1,79 juta ton pada tahun 2029.
Selain itu, perusahaan juga aktif dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target penanaman kembali 78 ribu hektar lahan sawit guna mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia. Program ini turut melibatkan 120 ribu petani dan keluarganya dalam revitalisasi lahan pertanian.
“Fokus kami bukan hanya pada produksi, tetapi juga pada kesejahteraan petani dan keberlanjutan industri. Melalui program PSR dan dukungan teknologi digital, kami ingin memastikan bahwa petani mendapatkan manfaat maksimal dari inisiatif ini,” tambah Ghani.