Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis, 30 Oktober 2025 tampaknya membuahkan hasil. Hal ini seiring ada kesepakatan logam tanah jarang hingga mineral penting serta penurunan tarif fentanil terhadap China.
Adapun ini pertama kali Donald Trump dan Xi Jinping bertemu dalam enam tahun dan pertemuan puncak itu berlangsung selama satu jam 40 menit.
Mengutip CNBC, Kamis (30/10/2025), Presiden AS Donald Trump menuturkan, pihaknya telah mencapai kesepakatan satu tahun dengan China mengenai tanah jarang dan mineral penting.
Kepada wartawan, Donald Trump menuturkan, pertemuan dengan Xi Jinping luar biasa dan banyak keputusan telah dibuat.
“Masalah tanah jarang telah diselesaikan,” ujar Trump.
Ia mengatakan, keputusan soal tanah jarang dengan China itu menyepakati kesepakatan satu tahun yang akan dinegosiasikan setiap tahun. Selain itu, tarif terkait fentanil akan diturunkan menjadi 10% dari 20%, hal ini seiring pungutan ekspor China menjadi 47% dari 57%. "Efektif segera,” ujar Trump.
Sebagai imbalan, China akan bekerja sangat keras untuk menghentikan fentanil dan melanjutkan pembelian kedelai Amerika Serikat dan produk pertanian lainnya.
Mengenai penjualan cip Nvidia ke China, Trump menuturkan, kedua belah pihak telah membahas “banyak cip” tetapi bukan cip Blackwell yang paling canggih. “Mereka akan berbicara dengan Nvidia dan perusahaan lain tentang pembelian cip,” kata dia.
"Taiwan tidak termasuk dalam diskusi tersebut,” ia menambahkan.
Sementara itu, Direktur The Asia Group, Han Shen Lin mengatakan, keputusan AS untuk memangkas tarif mengenai fentanil menjadi 10% menjawab keluhan utama China.”Upaya Beijing untuk mengekang ekspor fentanil yang telah lama tidak diakui oleh AS,akhirnya diakui,” kata dia.
Trump mengatakan ia berencana mengunjungi China pada April. Diikuti oleh kunjungan Xi Jinping ke AS, tanpa menyebutkan jadwal kunjungan untuk mitranya dari China.
Pertemuan Donald Trump-Xi Jinping Melebihi Harapan
Direktur Pelaksana GreenPoint Business Ankura Consulting, Alfredo Montufar-Helu menuturkan, hasil pertemuan yang diumumkan Trump sejauh ini “melebihi ekspektasi”, sebagian berkat diplomasi personal kedua pemimpin yang tidak hanya cukup kuat untuk menghentikan eskalasi tetapi juga menghasilkan yang tampaknya tak terbayangkan.
Meskipun demikian, ketegangan tidak akan sepenuhnya hilang. "Beberapa isu bilateral inti dari persaingan AS-China masih belum terselesaikan," ia menambahkan.
Sementara itu, dari sebuah laporan Xinhua menyebutkan, setelah pertemuan tersebut, Xi Jinping menyerukan “dialog alih-alih konfrontasi” dan mendesak kedua belah pihak untuk menjaga komunikasi tingkat kerja yang teratur.
Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kolaborasi di bidang perdagangan, energi, dan ekonomi serta memfasilitasi pertukaran budaya dan antarmasyarakat, demikian disebutkan dalam pernyataan itu.
“Meskipun gencatan senjata perdagangan merupakan kabar baik, tidak ada indikasi untuk mengatasi masalah struktural mendasar yang menjadi perhatian, seperti kelebihan kapasitas industri China dan praktik ekonomi nonpasar,” ujar Senior Vice President, Asia Society Policy Institute.
Cutler menambahkan, hal ini berarti gencatan senjata tersebut rapuh dan ketegangan pasti akan kembali memanas.
Mitra dan Sahabat
Sebelum pertemuan, kedua pemimpin menyampaikan nada damai. Trump menyebut Xi sebagai “sahabat lama” yang memiliki “hubungan yang sangat baik” dengannya, sementara Xi menekankan ambisi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak akan melemahkan visi Trump untuk “Membuat Amerika Hebat Kembali.”
Ketegangan antara dua negara adidaya ekonomi dunia ini telah memanas tahun ini. Eskalasi terbaru terjadi bulan ini, dengan kontrol ekspor China dan ancaman AS untuk melarang ekspor perangkat lunak ke China.
AS dalam beberapa hari terakhir telah berbagi detail tentang kesepakatan yang ingin capai dengan China, mulai dari pembatasan aliran fentanil ke AS hingga divestasi TikTok dari perusahaan induknya yang berbasis di Beijing, ByteDance. Tarif, pembatasan teknologi, dan logam tanah jarang juga menjadi bahan diskusi.
Menjelang pertemuan tersebut, Xi berjabat tangan dengan Trump dalam sesi foto di Pangkalan Udara Gimhae di Busan, dan dalam pidato pembukaannya, ia mendesak agar AS dan China menjadi "sahabat dan mitra".
Kata Ekonom
Duduk berhadapan dengan Trump, pemimpin China tersebut mengatakan merupakan "kesenangan yang luar biasa" untuk bertemu dengan presiden AS untuk keenam kalinya, dan menambahkan bahwa "wajar" bagi kedua negara adidaya ekonomi tersebut untuk mengalami "perselisihan sesekali."
"Perkembangan Tiongkok sejalan dengan visi Anda untuk Membuat Amerika Hebat Kembali," kata Xi, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Nada damai tersebut menandai perubahan signifikan dari pertemuan Xi dengan mantan Presiden AS Joe Biden akhir tahun lalu, di mana pidatonya menyoroti lebih banyak "persaingan yang tak terelakkan" antara kedua negara, kata Ekonom di Economist Intelligence Unit, Yue Su.
Su menambahkan, meskipun perjanjian tersebut masih belum memiliki "fondasi struktural yang kuat" dan dapat dengan mudah dibatalkan, kedua belah pihak kemungkinan akan tetap berpegang teguh pada perjanjian tersebut dalam waktu dekat untuk menunjukkan itikad baik.

:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386456/original/091055300_1761010449-025a2212-930f-4a0d-8e2e-b07f2fa453ba.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3414162/original/087157000_1617016627-WhatsApp_Image_2021-03-29_at_17.38.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1115402/original/035378100_1453179673-20160119-Buruh-Tembakau-AFP1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4490769/original/096227800_1688476195-image_-_2023-07-04T195439.628.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5074884/original/037821100_1735805853-1__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4710574/original/083402000_1704794849-Pupuk_Bersubsidi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398012/original/060609000_1761827234-d52f4a09-be72-499b-bdd8-8eb7ebbc546c.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397978/original/059068800_1761824573-Rusun_ASN_2_IKN.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4235364/original/090524700_1669113958-20221122-PLN-Gempa-Cianjur-Tebs-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397713/original/022279500_1761814998-AHY.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2242180/original/021614300_1528356262-20180607-Uang-MER-AB1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385525/original/005179100_1760934850-11__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4192232/original/046280400_1665758549-IMG_20221014_193652.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4805071/original/032646600_1713422349-SPBU_bp_Raffles_Hills.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397789/original/066335100_1761816537-Gubernur_BI_Perry_Warjiyo__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5324260/original/087809900_1755845785-1000073848.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352527/original/005328400_1758100647-WhatsApp_Image_2025-09-17_at_15.14.07_bee6d0d9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397456/original/013558100_1761809169-WhatsApp_Image_2025-10-30_at_11.42.04.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5271348/original/034098200_1751504773-Screenshot_20250703_075854_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572281/original/057307700_1694504761-merve-sensoy-UEb7vAqYb4U-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5186932/original/075074000_1744629098-20250414-Harga_Emas_Batangan-AFP_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3447066/original/082980700_1620083934-AP21123757079280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274250/original/098410900_1751714621-1000010189.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)