Prediksi Harga Emas Pekan Depan, Siap-Siap Melambung

15 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia diperkirakan akan menuju level USD 3.500 pada perdagangan Senin depan (16/6).

Pengamat komoditas, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab harga emas menguat adalah konfisi geopolitik di Timur Tengah yang terus memanas, dimana Israel melakukan penyerangan terhadap wilayah-wilayah Iran.

“Ini yang membuat satu gambaran dunia dimana, bahwa tanpa bantuan dari Amerika, Iran secara independen melakukan penyerangan,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

"Ini yang cukup menarik bagi pasar. Sehingga harga emas dunia terus mengalami penaikan,” ujarnya.

Faktor pendorong kedua adalah kondisi geopolitik di Eropa yang juga memanas, di mana Rusia melancarkan serangan balasan terhadap Ukraina usai menyerang 41 pesawat Rusia.

Update Perang Dagang

Selain itu, perkembangan perang dagang menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump pada biaya impor terhadap negara-negara mitra dagang, hingga menimbulkan kekhawatira bagi pasar bahwa perang dagang antara Amerika dan Tiongkok masih belum terselesaikan.

“Ditambah lagi bahwa Trump akan memberlakukan biaya impor sepihak untuk negara-negara yang terdampak biaya impor dengan Amerika. Nah ini yang cukup menarik. Di sisi lain pun juga tentang masalah demonstrasi di Los Angeles,” papar Ibrahim.

“Ini juga cukup menarik bagi pasar sehingga ketegangan geopolitik baik di Timur Tengah di Eropa maupun di Amerika ini mendukung penguatan terhadap harga emas dunia,” tambahnya.

Harga Emas Melesat Tersengat Sentimen Geopolitik hingga Data Ekonomi AS

Sebelumnya, harga emas mencapai posisi puncak dalam satu minggu pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Kenaikan harga emas didorong ketegangan di Timur Tengah dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih dingin sehingga memicu taruhan baru pada pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip CNBC, Jumat (13/6/2025), harga emas spot naik 1,1% menjadi USD 3.387,99 per ounce. Harga emas berjangka AS menguat 2% menjadi USD 3.410,70.

"Harga emas naik dalam dua hari berturut-turut karena meningkatnya risiko geopolitik. Jika harga emas menembus USD 3.400 lagi, rintangan kecil di USD 3.417 dan USD 3.431 masih ada, tetapi kemungkinan besar akan menembus level tertinggi baru sepanjang masa,” ujar Vice President and Senior Metals Strategist Zanier Metals, Peter Grant.

Data Ekonomi AS

Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih rendah dari yang diharapkan pada Mei. Sementara itu, jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran tidak berubah pada tingkat yang lebih tinggi pekan lalu karena kondisi pasar tenaga kerja terus membaik.

Pelaku pasar melihat peluang 80% dari penurunan suku bunga the Fed pada September, dengan penurunan suku bunga kedua segera setelah Oktober, dibandingkan Desember seperti yang terlihat sebelum data.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |