Prediksi Harga Emas Dunia Senin 27 Oktober 2025, Kebijakan The Fed Membayangi

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan, harga emas dunia diperkirakan kembali menguat pada perdagangan Senin mendatang.

Ia memproyeksi, harga emas akan bergerak dengan support di USD 4.006 per troy ounce dan resistance di USD 4.193. Pergerakan ini menunjukkan bahwa emas berpotensi melanjutkan tren positif setelah tertekan selama tiga hari berturut-turut.

"Bahwa tadi pagi, hari Sabtu, harga emas dunia ditutup di USD 4.112 per troy-ounce. Jadi, mengalami kenaikan dari sebelumnya yang sempat mengalami penurunan selama 3 hari berturut-turut. Dalam perdagangan Senin kemungkinan besar harga emas dunia ini akan ditransaksikan support-nya itu adalah di USD 4.006," kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Kemudian untuk dalam satu minggu, ia melihat, supportnya harga emas di kisaran USD 3.970, artinya ada kemungkinan koreksi. Tetapi resistennya atau penguatannya itu kemungkinan di kisaran USD 4.270.

Menurut Ibrahim, arah pergerakan emas akan sangat bergantung pada dinamika pasar global, terutama respons terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Ia juga menilai bahwa tekanan jual yang sempat terjadi sebelumnya mulai berkurang, sehingga ruang penguatan emas kembali terbuka.

Promosi 1

Kebijakan The Fed Jadi Katalis Utama

Ibrahim menjelaskan, sentimen utama yang menggerakkan harga emas pekan ini adalah rencana penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika (The Fed).

Beberapa pejabat The Fed, seperti Mr. Brown, Kerr, dan Barr, memberikan sinyal bahwa langkah pemangkasan suku bunga bisa segera dilakukan. Hal itu didukung oleh data inflasi AS yang turun menjadi 3%, lebih rendah dari ekspektasi 3,1%.

Penurunan suku bunga umumnya mendorong pelemahan dolar AS dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Menurut Ibrahim, pelaku pasar kini menunggu konfirmasi resmi dari The Fed terkait arah kebijakan moneter hingga akhir tahun.

"Sebenarnya yang pelaku pasar sudah tahu bahwa Bank Sentral akan menurunkan suku bunga 25 basis point, tetapi yang diinginkan oleh pasar itu adalah pernyataan dari Bank Sentral," ujarnya.

Ketegangan Global Menambah Daya Dorong

Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik global turut menjadi pendorong penguatan harga emas. Konflik antara Rusia dan Ukraina yang kembali memanas, serta ketidakpastian politik di AS akibat shutdown pemerintahan federal, membuat investor mencari aset aman.

Ibrahim menilai, kondisi ini menjadi momentum bagi emas untuk terus menunjukkan daya tahannya. Ia juga menambahkan bank sentral di berbagai negara kemungkinan akan kembali menambah cadangan emas mereka sebagai langkah antisipatif terhadap risiko global.

Dengan berbagai faktor tersebut, Ibrahim memprediksi, tren emas dunia masih akan positif hingga awal November. Ia memperkirakan harga emas bisa menembus level USD 4.376, sebelum berpotensi menuju USD 4.400 bila ketegangan global terus meningkat.

"Kemungkinan besar saya rubah adalah di bulan November. Pada saat nanti harga emas dunia sudah menyentuh di atas level USD 4.400," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |