Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Meskipun tingkat inklusi keuangan nasional terus meningkat, inklusi keuangan syariah masih berada di angka 13,41% menunjukkan adanya potensi besar yang belum tergarap optimal.
Menurut data OJK, total aset industri keuangan syariah Indonesia pada tahun 2023 (tidak termasuk kapitalisasi saham syariah) mencapai Rp2.582,25 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 9,04% (yoy).
Selain itu, laporan Islamic Finance Development Indicator 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-3 dunia, mencerminkan daya saing tinggi sektor ini di tingkat global. Fakta ini mengindikasikan adanya peluang besar untuk ekspansi, literasi, dan edukasi yang lebih masif dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah secara berkelanjutan.
Berkaca dari hal tersebut, Flip bersama Bank Aladin Syariah resmi meluncurkan Super Flip, ftur terbaru yang memungkinkan pengguna Flip untuk meng-upgrade akun Flip Saldo mereka menjadi rekening tabungan syariah yang terintegrasi langsung dalam aplikasi Flip.
“Kami berharap dengan menggabungkan teknologi Flip dan keahlian perbankan syariah dari Bank Aladin, kami bisa memberikan pilihan ke masyarakat Indonesia untuk menggunakan layanan fnansial yang tidak hanya berbasis syariah namun juga mudah, menguntungkan, dan dapat diandalkan,” kata Co-Founder dan Presiden Direktur Flip Raf Putra Arriyan dikutip Rabu (20/8/2025).
Tansformasi Digital
Peluncuran Super Flip sejalan dengan agenda transformasi digital nasional serta mendukung target pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, khususnya yang berbasis syariah.
“Super Flip adalah wujud nyata dari misi kami untuk menyediakan akses keuangan yang fair bagi semua orang. Melalui integrasi layanan tabungan syariah ke dalam aplikasi Flip yang telah digunakan oleh lebih dari 15 juta pengguna, Flip dan Bank Aladin Syariah turut membuka jalan bagi perluasan akses perbankan syariah secara aman, mudah, dan menguntungkan. Salah satu bentuk konkret dari misi ini adalah hadirnya tabungan syariah dengan imbal hasil tertinggi yang dijamin oleh LPS," jel;as dia.
Peluncuran Super Flip juga menandai babak baru dalam kolaborasi strategis Flip dan Bank Aladin Syariah, yang diumumkan di awal tahun, sebagai upaya bersama menghadirkan solusi keuangan digital yang inklusif dan berlandaskan prinsip syariah.
Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang adil, mudah diakses, dan menguntungkan.
“Peluncuran Super Flip menjadi bukti nyata bagaimana pendekatan Banking-as-a-Service (BaaS) dapat membuka akses layanan keuangan syariah yang lebih luas melalui integrasi langsung di aplikasi mitra. Kami percaya bahwa embedded finance seperti ini adalah masa depan perbankan syariah — menghadirkan layanan yang relevan, aman, dan mudah dijangkau," tutup Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi.
Pangsa Aset Syariah RI Tembus 51,42%, Sri Mulyani Bidik Level Global
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Menurutnya, pangsa aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai 51,42 persen dari total aset keuangan nasional, dan akan terus ditingkatkan.
"Pangsa aset keuangan syariah yang telah mencapai 51,42 persen, makin akan ditingkatkan. Dan untuk jujur saja, yang banyak menggelembungkan aset itu adalah instrumen keuangan negara. Sukuk di Indonesia didominasi oleh sukuknya negara," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Rabu (13/8/2025).
Ia mendorong sektor korporasi untuk lebih aktif dalam menerbitkan instrumen keuangan syariah, agar tidak hanya mengandalkan peran negara.
Tanpa keterlibatan swasta, menurutnya, sulit bagi Indonesia untuk menembus radar global sebagai pusat ekonomi syariah.
"Korporasi mungkin perlu untuk didorong lebih banyak lagi. Tanpa itu Indonesia tidak akan menembus pada radar yang cukup tinggi. Baik sukuk lokal maupun global," ujarnya.
Reformasi Regulasi jadi Kunci
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya inovasi produk keuangan syariah. Ia menyebut instrumen seperti sukuk hijau (green sukuk) telah memberi dampak positif pada peringkat Indonesia dalam keuangan syariah global. Inovasi ini tidak hanya memenuhi prinsip syariah, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, reformasi regulasi juga menjadi kunci. Pemerintah melalui UU P2SK telah mengatur keberpihakan pada institusi berbasis syariah, termasuk merger bank-bank syariah agar memiliki skala besar dan daya saing internasional.
"Dengan reformasi undang-undang P2SK Kita terus akan mendorong berbagai instrumen itu, termasuk aset wakaf uang yang masih perlu untuk terus didorong. Dan untuk kita bisa mencapai tadi yang disebut peringkat yang tinggi," ujarnya.