Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memanfaatkan potensi hidrogen sebagai sumber energi penggerak kapal anak usahanya, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg). Langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi.
Direktur Utama BAg Tutur Tri Susanto mengatakan, untuk mewujudkan pemanfaatan perseroan menjalin kerja sama studi Iimplementasi teknologi hidrogen untuk dekarbonisasi khususnya pada Sektor pelayaran, BAg telah menjalin kerja sama dengan PT HDF Energy Indonesia.
“Kesepakatan ini menjadi bukti nyata komitmen BAg dalam menghadapi transisi energi," kata Tutur, Senin (28/4/2025).
Kerja sama ini berfokus pada studi implementasi retrofit kapal dengan memanfaatkan fuel cell hydrogen serta pemanfaatan hydrogen sebagai bahan bakar kapal.
Kerjasama strategis ini menandai tonggak penting dalam upaya transisi energi khususnya pada Sektor Pelayaran mengingat potensi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Hal ini selaras dengan upaya PT PLN (Persero) dalam transisi energi untuk menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. Hidrogen berpotensi menjadi alternatif bahan bakar masa depan yang penting dalam dekarbonisasi khususnya pada bidang maritim.
"Semoga dengan adanya kerjasama ini menjadi langkah awal yang menginspirasi bagi Insan BAg maupun seluruh stakeholder dalam rangka menjalankan bisnis berkelanjutan menuju Net Zero Emission 2060," ujarnya.
Dekarbonisasi
Menurutnya, saat ini BAg sudah melakukan upaya dekarbonisasi melalui penggunaan onshore charging pada kapal saat pembongkaran di Pelabuhan PLTU Suralaya dan upaya lanjutanya adalah mengkaji penggunaan elektrik power.
"Bersama dengan HDF Energy Indonesia kami akan menggali potensi hidrogen sebagai energi bersih masa depan," ujarnya.
HDF Energy Indonesia merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur hidrogen skala besar dan teknologi fuel cell multi-megawatt dimana perusahaan ini berkomitmen penuh untuk mendukung transisi energi melalui solusi pembangkit listrik berbasis hidrogen yang ramah lingkungan dan stabil.
Hidrogen Hijau Digadang jadi Energi Masa Depan Indonesia
PLN Indonesia Power (PLN IP) menerapkan teknologi ramah lingkungan pada Hydrogen Refueling Station (HRS) Senayan yang dikelolannya, fasilitas ini menjadi pelopor pengisian energi hijau pada kendaraan pertama di Indonesia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, hidrogen hijau menjadi energi masa depan di Tanah Air sebab itu PLN Indonesia Power mengambil langkah cepat dalam pengembangannya dengan menyediakan infrastruktur dari hulu hingga hilir.
"Indonesia Power telah mengoperasikan fasilitas green hydrogen atau hidrogen hijau, mulai dari produksi hingga penyaluran ke konsumen lewat HRS," kata Edwin, Minggu (27/1/4/2025).
Menurut Edwin, HRS Senayan merupakan fasilitas pertama pengisian energi hidrogen pada kendaraan pertama di Indonesi ini memiliki spesifikasi Hydrogen Refueller charging pressure (CP) 350 bar dengan kecepatan pengisian kurang dari 5 menit.
"kedepan kita akan menambahkan spesifikasi CP hingga 700 bar dengan Kecepatan pengisian kurang dari 3 menit," tutur Edwin.
Peta Jalan Nasional
HRS merupakan bagian dari peta jalan nasional pengembangan energi hidrogen, dan diharapkan dapat menjadi model awal bagi pengembangan infrastruktur serupa di kota-kota lain.
Dalam beberapa tahun ke depan, keberadaan HRS di berbagai titik akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan transportasi berbasis hidrogen. Sintesa antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta bisa mewujudkan inovasi hijau yang berdampak luas dan mempercepat pencapaian target net zero emission Indonesia.
General Manager Unit Bisnis Pembangkitan Priok Buyung Arianto menyampaikan Pembangunan HRS Senayan merupakan bagian dari strategi PT PLN (Persero) beserta subholdingnya untuk mencapai target net zero emission dan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
"Dengan mengoperasikan HRS ini, kami ingin menunjukkan bahwa PLN IP bukan hanya siap menyambut masa depan energi menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan infrastruktur energi terbarukan dan mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan,” tambahnya.