Pinjaman Mahasiswa Jadi Beban Lansia di Amerika, Tunggakan Meningkat di Era Trump

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena unik terjadi di Amerika Serikat: jumlah lansia yang menunggak pinjaman mahasiswa (student loan) kian meningkat. Data Federal Reserve Bank of New York mencatat, pada kuartal II 2025, hampir 1 dari 5 peminjam berusia 50 tahun ke atas—sekitar 18 persen—masuk kategori seriously delinquent atau menunggak lebih dari 90 hari.

Angka ini melonjak tajam dari sekitar 10 persen pada 2019.

Sebagai perbandingan, tingkat tunggakan serius pada kelompok usia 18–29 tahun hanya 8 persen, sementara kelompok 30–39 tahun sekitar 11 persen. Artinya, justru generasi yang mendekati pensiun paling tertekan oleh utang pendidikan.

“Menunggak pinjaman mahasiswa menjadi beban berat, apalagi bagi mereka yang sudah mendekati masa pensiun. Banyak yang akhirnya terpaksa membuat pilihan hidup yang sangat sulit,” ujar Lori Trawinski dari American Association of Retired Persons (AARP), dikutip CNBC (22/8/2025).

Fenomena ini bisa jadi pelajaran berharga bagi Indonesia, di mana pembiayaan pendidikan juga semakin mahal dan banyak keluarga terpaksa berutang untuk kuliah.

Kebijakan Penagihan Kembali di Era Trump

Para ahli menyebut, salah satu penyebab membengkaknya utang adalah orang tua yang meminjam lebih besar demi membiayai kuliah anak, atau mereka yang kembali kuliah di usia matang tapi gagal mendapat pekerjaan sesuai harapan.

Masalah kian berat setelah pemerintahan Donald Trump kembali memperketat aturan penagihan. Sejak pandemi Covid-19, peminjam sempat diberi kelonggaran hampir lima tahun. Namun, mulai Mei 2025, penagihan aktif kembali dijalankan.

Meski demikian, ada perbedaan penting antara tunggakan (delinquency) dan gagal bayar (default). Jika telat lebih dari 90 hari, catatan kredit akan tercoreng, tetapi status gagal bayar baru muncul jika keterlambatan melewati 270 hari. Untuk pinjaman swasta, batas waktunya lebih singkat, biasanya 120 hari.

Bagi yang kesulitan, pemerintah AS masih menyediakan opsi seperti skema pembayaran berbasis pendapatan (Income-Based Repayment), atau penundaan cicilan sementara lewat forbearance. Namun, selama masa penundaan, bunga tetap berjalan sehingga beban tidak benar-benar hilang.

Ancaman Pemotongan Jaminan Sosial hingga Gaji

Bagi peminjam lansia, ancaman terberat sebenarnya adalah risiko dipotongnya manfaat Jaminan Sosial (Social Security). Meski Departemen Pendidikan AS menunda pemotongan tersebut sejak Mei 2025, AARP memperingatkan kebijakan ini bisa berubah sewaktu-waktu.

“Tidak ada jaminan bahwa penundaan pemotongan Jaminan Sosial berlaku permanen,” ujar Lori Trawinski.

Bagi mereka yang masih bekerja, risikonya lain lagi: pemerintah bisa memotong hingga 15 persen dari gaji bersih untuk melunasi pinjaman yang macet. Menurut pakar pendidikan Mark Kantrowitz, aturan ini bisa segera berlaku pada akhir musim panas 2025.

Kondisi ini memperlihatkan betapa beratnya beban utang pendidikan, bahkan hingga usia pensiun. Bagi Indonesia, isu ini bisa jadi refleksi: pentingnya perencanaan keuangan untuk biaya kuliah, agar tidak terjebak utang yang menumpuk di masa tua.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |