Perusahaan Manufaktur Listrik Asal Prancis Bakal Sumbang Keahlian di Transisi Energi

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Socomec, perusahaan manufaktur peralatan listrik asal Prancis, resmi membuka kantor cabang di Jakarta. Dengan keahlian dalam manajemen daya kritikal, Socomec turut membawa misi transisi energi terbarukan.

Country General Manager Socomec Group Hery Saputra mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk membangun kemitraan yang kuat di Indonesia. Dengan berkolaborasi bersama entitas pemerintahan, pemimpin industri, dan mitra bisnis. 

Sembari juga memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan kunci, untuk memfasilitasi program transisi energi di Indonesia. 

"Contoh, di Indonesia kita menggandeng beberapa local partner. Artinya kita tidak hanya attach ke bisnis yang ada di Indonesia, tapi kita juga melakukan develop bersama market yang ada di Indonesia," ujar Hery di Socomec Asia Pacific Indonesia, Jakarta, dikutip Rabu (12/3/2025).

Hery menekankan, pihaknya juga selalu mendukung semua inisiatif transisi energi yang dijalankan Pemerintah RI. Socomec juga bakal berkontribusi aktif jika dilibatkan oleh pemerintah, dalam upaya mencapai energi bersih. 

"Kalau diperlukan juga kita akan buka ruang untuk diskusi, memberikan advice yang terbaik mengenai solusi dan juga memberikan kontribusi pada Indonesia," kata Hery.

Di lain sisi, Socomec pun mendukung target Pemerintah RI untuk mencapai 99 persen elektrifikasi, dan target bebas emisi alias net zero emission pada 2060.

"Komitmen ini sangat penting, karena Indonesia berupaya untuk beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan, yang saat ini masih menyumbang sekitar 12 persen dari seluruh sumber energi negara," imbuhnya. 

Salah satu inisiatif utama Socomec, dengan mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan menerapkan solusi manajemen energi yang inovatif. Socomec berkomitmen semua produknya akan memiliki sertifikasi PEP Eco-Passport 100 persen pada 2030.

"Komitmen Socomec terhadap keberlanjutan mencakup berbagai inisiatif. Termasuk fokus pada performa dan efisiensi energi untuk membantu pelaku bisnis mengurangi jejak karbon mereka. Teknologi hemat energi dapat mengurangi konsumsi daya hingga 30 persen," tuturnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |