Perubahan Iklim Ancam Perkebunan Cengkih

1/10

Foto yang diambil pada tanggal 11 April 2025 ini menunjukkan pemandangan dari udara dari sebuah kawasan hutan dengan pohon-pohon cengkih di Ternate, Maluku Utara. (Bagus Saragih/AFP)

1/10

Sejarah perdagangan dunia mencatat Maluku menjadi sentra wilayah penghasil rempah, termasuk cengkih. Di masa kolonial, cengkih asal Maluku menjadi salah satu faktor utama yang mendorong ekspedisi bangsa Eropa ke Indonesia, karena harganya yang tinggi dan sangat diminati di pasar dunia. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Pada tahun 2019, di Provinsi Maluku terdapat lebih kurang 43.641 hektar pertanaman cengkeh dengan sekitar 72.063 petani cengkih. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Saat ini, para petani mengatakan bahwa perubahan iklim menjadi ancaman terbesar bagi tanaman cengkih. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Karena iklim menjadi faktor utama lingkungan yang turut memengaruhi sistem metabolisme dan fisiologi tanaman. Perubahan beberapa unsur iklim dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Perubahan iklim mengancam perkebunan cengkih karena terdampak cuaca yang tidak menentu yang memengaruhi fluktuasi dan kualitas hasil. (Bagus Saragih/AFP)

1/10

Suhu yang terlalu tinggi dan curah hujan yang tidak teratur dapat mengganggu proses perkembangan tanaman dan kualitas cengkih. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Kondisi cuaca yang tidak teratur dapat menyebabkan cengkih tidak berbunga dan buah menjadi busuk atau rusak. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Beberapa riset penelitian telah menemukan adanya pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman cengkeh, salah satunya termuat dalam jurnal Agrologia, vol. 12, no. 1, pp. 99-108, 2023. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

1/10

Kualitas dan hasil panen cengkeh secara otomatis memengaruhi sumber pendapatan petani. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)