Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa, menegaskan peran vital memperkuat infrastruktur perdagangan komoditas nasional. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kehadiran KBI sebagai satu-satunya Pusat Registrasi Resi Gudang (PusReg) di Indonesia, pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Dalam pameran ini, KBI sinergi ekosistem Resi Gudang Indonesia yang terintegrasi, melibatkan anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), serta pengelola gudang PT Salimbado Jaya Indonesia (SJI). Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Asosiasi Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang Indonesia.
Direktur Utama PT KBI Budi Susanto menjelaskan, sebagai PusReg yang mendapat persetujuan resmi Bappebti, KBI memegang peran strategis dalam menjamin transparansi, kredibilitas, dan keamanan data resi gudang secara nasional.
"Sistem registrasi yang dikembangkan KBI, bernama IsWare Next Gen, memastikan setiap komoditas telah lolos uji mutu oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) dan tersimpan di gudang resmi yang disetujui BAPPEBTI," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).
Melalui peran sebagai PusReg, PT KBI menjadi jantung dari ekosistem resi gudang nasional. PT KBI memastikan setiap komoditas yang masuk ke sistem memiliki jaminan kualitas dengan adanya sertifikat uji mutu dan terdapat jaminan hukum untuk Resi Gudang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan maupun perdagangan lanjutan.
KPBI Dorong Jangkauan Lebih Luas, SJI Buktikan Manfaat Nyata Resi Gudang
Sinergi ekosistem Resi Gudang nasional semakin diperkuat dengan peran PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), anak usaha PT KBI. PT KPBI berperan menjadi aggregator yang menjembatani para pelaku usaha.
Melalui produk unggulannya, Centre of Commodity Service (CENTRISE), PT KPBI berkomitmen menyediakan layanan terpadu yang sangat penting dalam mendukung perkembangan ekosistem resi gudang di Tanah Air.
“Hadirnya KPBI diharapkan dapat mendorong ekosistem Resi Gudang di Indonesia agar dapat lebih luas jangkauannya dan memberikan manfaat lebih bagi seluruh pelaku perdagangan komoditas. Visi kami adalah menjadi perusahaan penyedia solusi terpadu untuk ekosistem Resi Gudang dan Pengelola Gudang SRG terkemuka di Indonesia,” tutur Fajar Hari Utomo.
Sementara itu, manfaat nyata implementasi ekosistem ini ditampilkan oleh PT Salimbado Jaya Indonesia (SJI), salah satu pengelola gudang yang telah mengantongi persetujuan BAPPEBTI. Melalui fasilitas penyimpanan berstandar tinggi dan integrasi dengan sistem IsWare Next Gen, SJI mampu mengelola stok komoditas pertanian secara profesional, transparan, dan efisien.
Resi Gudang: Bukan Sekedar Instrumen, Tapi Fondasi Kemandirian Ekonomi Rakyat
Keterlibatan pengelola gudang seperti SJI dalam ekosistem ini menunjukkan dampak positif bagi pelaku usaha.
"Keterlibatan kami dalam pengelolaan gudang SRG merupakan komitmen nyata untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, serta menjamin mutu produk pertanian yang kami ekspor," ujar Sepdi Tito EP, Direktur Utama PT Salimbado Jaya Indonesia.
Ia menambahkan, sistem pergudangan yang terstandardisasi melalui SRG memungkinkan SJI mengelola stok komoditas secara profesional, meminimalkan risiko kerusakan, dan memastikan setiap pengiriman memenuhi spesifikasi yang diminta oleh mitra internasional.
PT KBI dan PT KPBI sendiri terus berupaya mengembangkan dan mengintegrasikan ekosistem komoditas resi gudang melalui peningkatan dan percepatan implementasi SRG di seluruh Indonesia. Inisiatif strategis ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas akses pembiayaan berbasis komoditas bagi masyarakat.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT KBI, Saidu Solihin, menegaskan visi besar di balik implementasi ini.
“Resi Gudang bukan sekedar instrumen perdagangan, melainkan fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Kami ingin memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh petani, nelayan, pelaku usaha, hingga eksportir di seluruh Indonesia,” kata dia.