Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pekerja perempuan pada sektor energi baru mencapai sekitar 10% dari total tenaga kerja. Angka ini perlahan meningkat seiring semakin banyak perusahaan energi yang menciptakan ruang bagi perempuan untuk berkiprah.
Hal ini yang memperkuat komitmen terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas (Diversity, Equity, and Inclusion/DEI) pada seluruh lini bisnisnya.
Direktur Utama PT ABM Investama Tbk (ABMM), Achmad Ananda Djajanegara mengatakan, industri energi modern tak bisa hanya mengejar keuntungan finansial.
“Kini industri energi tidak hanya bergerak meraih profit, tetapi juga punya tanggung jawab menjaga keberlanjutan. Itu diwujudkan lewat penerapan transparansi dan inklusivitas agar perusahaan memberi manfaat lebih luas,” jelas Achmad, Minggu (19/10/2025).
Ia memaparkan keberagaman dan inklusivitas juga berperan penting dalam meningkatkan kinerja bisnis lewat inovasi, pengambilan keputusan lebih baik, serta terciptanya lingkungan kerja lebih sehat dan kolaboratif.
“Selain menjaga lingkungan, kita harus membangun organisasi inklusif dan adil,” sambung pria yang akrab disapa Andi ini.
Di tengah transformasi sektor energi nasional, ABMM pun menunjukkan keberlanjutan tak hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang kesejahteraan manusia. Dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, ABMM meletakkan kesejahteraan, inovasi, dan tanggung jawab sosial sebagai dasar untuk menciptakan nilai jangka panjang.
Industri Lebih Inklusif
Menurut dia, sektor energi kini tengah memasuki babak baru. Selama ini identik dengan dunia maskulin, industri ini perlahan mulai berubah ke arah lebih inklusif.
Komitmen ini diwujudkan ABMM melalui berbagai inisiatif. Salah satunya program Talent and Leadership, yang mencakup pelatihan keterampilan teknis dan manajerial, serta coaching dan mentoring untuk mengasah kepemimpinan perempuan pada lingkungan kerja.Andi menambahkan ABMM percaya keberagaman dan inklusivitas adalah kunci menghadapi tantangan masa depan.
"Bagi perusahaan, industri energi modern bukan hanya efisiensi dan profitabilitas, tapi juga bagaimana menjadi motor pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan," tutup Andi.
ABMM Target Turunkan Emisi Karbon 16% pada 2060, Anak Usaha Lakukan Ini
Sebelumnya, CKB Logistics, anak perusahaan PT ABM Investama Tbk (ABMM), memperkuat komitmennya terhadap energi bersih dan keberlanjutan dengan memulai pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada atap gudang Fasilitas Hub Logistik Samarinda.
Bekerja sama dengan PT Infiniti Energi Indonesia (Infien), inisiatif ini diproyeksikan dapat mengurangi emisi karbon hingga 61,4 ton CO2 per tahun, sekaligus menjadi langkah nyata perusahaan dalam mendukung transisi menuju operasional ramah lingkungan.
Direktur Utama CKB Logistics Iman Sjafei mengungkapkan inisiatif ini adalah bentuk komitmen dukungan terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060 melalui penerapan energi bersih di lini operasional.
“Pemasangan PLTS ini merupakan bagian dari inisiatif efisiensi energi dan upaya dekarbonisasi operasional logistik. Inisiatif ini pun bagian dari komitmen CKB Logistics dalam mendukung target ABMM menurunkan emisi karbon sebesar 16% pada 2060,” ujar dia, Sabtu (20/9/2025).
Ia mengatakan PLTS dengan sistem On-Grid berkapasitas 48 kWp terhubung langsung ke jaringan listrik PLN. Kapasitas ini ditentukan melalui analisis perhitungan yang memaksimalkan luas atap gudang dengan mempertimbangkan keberadaan skylight bangunan.
"Pemasangan PLTS ini diperkirakan mampu menghasilkan 72.260 kWh per tahun atau menghemat 30% dari total pengeluaran listrik tahunan fasilitas hub Samarinda," ucapnya.
Pemanfaatan Energi Surya
Direktur CKB Ety Puspitasari menambahkan pemanfaatan energi surya dipilih karena dinilai sebagai salah satu sumber energi bersih terbarukan yang paling potensial. Selain itu, energi surya juga bebas emisi karbon dan polusi.
“Kami percaya integrasi energi terbarukan seperti tenaga surya tidak hanya memberikan manfaat bagi efisiensi operasional, tetapi juga menjadi wujud nyata tanggung jawab perusahaan dalam mewujudkan komitmen ESG dan keberlanjutan CKB Logistics,” jelas Ety.
Proyek ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada November 2025. Pemasangan PLTS di Samarinda menjadi pilot project CKB Logistics dalam pemasangan panel surya yang akan menjadi dasar evaluasi untuk kemungkinan replikasi di fasilitas lain di masa mendatang.