Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan yang dikendalikan oleh miliarder asal Dubai Hussain Sajwani, yakni Damac Group memutuskan untuk mendalami investasinya di Indonesia dengan proyek pusat data senilai USD 2,3 miliar atau Rp37,7 triliun.
Melansir Forbes, Kamis (19/6/2025) proyek tersebut akan menjadikan fasilitas Damac Group sebagai pusat data kedua di Indonesia.
Melalui unitnya Edgnex Data Centers, Damac akan membangun pusat data berkapasitas 144 megawatt di Jakarta, menurut keterangan resmi perusahaan.
Saat ini, konstruksi pada proyek tersebut sedang berlangsung, dengan tahap pertama ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun depan.
"Dengan meningkatnya skala beban kerja AI, kebutuhan akan infrastruktur baru yang lebih kuat dan efisien pun meningkat,” kata Hussain Sajwani, pendiri Damac Group dalam keterangannya.
"Proyek ini merupakan bagian dari komitmen utama kami di Asia Tenggara, di mana kami telah menginvestasikan lebih dari USD 3 miliar dalam pengembangan infrastruktur digital,” terangnya.
Edgnex secara bersamaan juga tengah membangun pusat data berkapasitas 19,2 megawatt di MT Haryono, Jakarta. Tahap pertama proyek ini ditargetkan rampung pada kuartal ketiga 2026 mendatang.
Selain Indonesia, Edgnex mengumumkan untuk investasi sebesar 32 miliar baht untuk membangun pusat data di Thailand. Perusahaan ini bertujuan untuk memiliki kapasitas lebih dari 300 megawatt di Asia Tenggara pada tahun mendatang.
Kekayaan Hussain Sajwani
Dengan kekayaan bersih sebesar USD 10,2 miliar (Rp167,3 triliun) menurut data real-time Forbes, Hussain Sajwani dikenal sebagai ketua pengembang properti yang berbasis di Dubai, Damac Properties, yang didirikannya pada tahun 2002.
Sajwani awalnya menyediakan layanan katering makanan untuk militer AS dan raksasa konstruksi Bechtel, sebelum berfokus pada real estat.
Indonesia jadi Lokasi Populer Pusat Data di Asia Tenggara
Indonesia menjadi salah satu lokasi pusat data yang populer di Asia Tenggara. Konglomerat Sinarmas Land milik keluarga miliarder Widjaja, telah bekerja sama dengan K2 Strategic, yang dikendalikan oleh miliarder asal Malaysia Robert Kuok untuk mengembangkan pusat data berkapasitas 100 megawatt di kawasan Jakarta Timur.
Keluarga Widjaja juga memiliki usaha patungan terpisah dengan Korea Investment Real Asset untuk membangun proyek senilai USD 300 juta di kawasan bisnis Jakarta.
Sementara itu, pelopor industri DCI Indonesiayang didirikan bersama oleh miliarder Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia mengharapkan total kapasitasnya akan melebihi 120 megawatt pada awal tahun depan dengan fasilitas baru yang mulai beroperasi.
KEK Nongsa Digital Park Resmi Punya Pusat Data Kolokasi Canggih
Sebelumnya, Sinar Primera bersama mitranya Gaw Capital Partners, perusahaan ekuitas swasta di bidang real estat, resmi meluncurkan Golden Digital Gateway, pusat data kolokasi canggih yang bersifat carrier-neutral di Nongsa Digital Park.
Peluncuran ini menandai langkah besar dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia sekaligus menjadi tahap pertama dari pengembangan dua fase yang telah dirancang oleh perusahaan. Kini, pusat data ini telah beroperasi penuh, siap memberikan layanan bagi para pelaku bisnis yang membutuhkan solusi teknologi terbaik.
Pusat data ini menawarkan keunggulan utama berupa konektivitas latensi rendah ke Singapura, dengan waktu transmisi kurang dari 2 milidetik melalui jalur redundan yang beragam. Hal ini memastikan akses data yang mulus dan andal bagi para pelanggan, memungkinkan mereka untuk memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Terletak di dalam Kawasan Ekonomi Khusus, fasilitas ini tidak hanya menawarkan stabilitas dan skalabilitas tinggi, tetapi juga memberikan efisiensi biaya operasional yang signifikan bagi para penggunanya.
Dengan keunggulan ini, pusat data Golden Digital Gateway menjadi pintu gerbang yang strategis bagi perusahaan yang ingin memperluas jangkauan ke pasar Asia Tenggara yang terus berkembang.
Gaw Capital Partners berkomitmen untuk tidak hanya menjawab kebutuhan digital saat ini, tetapi juga mengantisipasi tantangan masa depan. Dengan fokus pada pengembangan aset real estat alternatif berkualitas tinggi, perusahaan terus berupaya menciptakan peluang investasi yang berkelanjutan dan berdampak positif.
Melalui kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, Gaw Capital berambisi mendefinisikan ulang standar pusat data berkelanjutan, dengan mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi emisi karbon melalui solusi teknologi inovatif.