Mentan Sebut Harga Beras Berangsur Turun

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, pemerintah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menyalurkan beras dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Amran, tahun ini pemerintah menyalurkan hingga 1,3 juta ton beras dengan harga beras Rp12.500 per kilogram. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding penyaluran biasanya yang hanya berkisar 200 ribu hingga 300 ribu ton.

"Ini adalah hasil dari kerja keras teman-teman Bulog menyeluruhkan SPHP. Yaitu pangan murah dengan harga hanya Rp12.500 dan kita akan kucurkan 1,3 juta ton. Jadi sangat besar,” ujar Amran kepada wartawan usai menghadiri acara Panen Raya Jaksa Mandiri Pangan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).

Pada kesempatan yang sama, Amran menyampaikan harga beras kini menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ia mengungkapkan, informasi yang diterimanya menyebut harga gabah di sejumlah wilayah produsen sudah berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan Rp6.500 per kilogram.

Kondisi itu diyakini akan berdampak pada turunnya harga beras di pasaran.

"Sudah mulai turun. Kami ini, kami terima dua hari yang lalu, terima laporan harga padi di beberapa daerah penghasil beras itu. Nah, kalau sudah turun di hulu Insyaallah di hilir akan turun," jelas Amran.

Deretan Daerah yang Harga Berasnya Turun

Beberapa daerah yang telah mencatatkan penurunan harga antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, serta Sulawesi Selatan. Meski demikian, penurunan tersebut belum merata, karena di Aceh dan Sumatera Utara harga beras masih relatif tinggi.

Amran menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong turunnya harga adalah distribusi SPHP yang dijalankan Perum Bulog. 

Bulog Siapkan Empat Jurus Percepatan Penyaluran Beras SPHP

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan empat skema untuk mempercepat penyaluran beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (beras SPHP). Langkah ini diambil untuk membantu mengendalikan harga beras di pasaran.

Rizal menjelaskan, Bulog telah mendapat penugasan khusus untuk segera menyalurkan beras SPHP. Skema pertama dilakukan melalui pengecer pasar yang menggunakan aplikasi SPHP, dengan kewajiban mematuhi aturan yang berlaku.

“Yang pertama ke pengecer-pengecer pasar. Itu mereka menggunakan aplikasi SPHP, jadi pengecer-pengecer tersebut itu harus mengikuti aturan SPHP,” kata Rizal di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Empat Skema Distribusi Beras SPHP

Selain lewat pengecer pasar, skema kedua adalah penyaluran melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), dengan jumlah disesuaikan kebutuhan tiap daerah. Skema ketiga dilakukan melalui koperasi di kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk koperasi TNI/Polri.

Target Penyaluran hingga 1,5 Juta Ton

Skema keempat memanfaatkan jaringan koperasi di BUMN, seperti PT Pos, ID FOOD, dan PTPN.

Bulog mencatat penyaluran beras SPHP sudah mencapai 18.500 ton hingga pekan pertama Agustus 2025. Pemerintah menargetkan total penyaluran mencapai 1,5 juta ton hingga akhir tahun.

Namun, Rizal mengakui ada hambatan dalam proses penyaluran, khususnya pada skema berbasis aplikasi.

Tantangan Aplikasi di Lapangan

Dia menuturkan, banyak pengecer yang belum terbiasa menggunakan aplikasi SPHP. Bahkan, ada yang perangkat gawainya tidak mendukung.

“Memang satu, karena semua ini menggunakan aplikasi, kan tidak semuanya langsung bisa cepat. Namanya, mohon maaf, kan perlu sosialisasi. Kadang-kadang kita bantu lewat teman-teman cabang Bulog di wilayah untuk membantu mereka menggunakan aplikasi itu,” jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |