Mentan Amran Ungkap Strategi Penyaluran Bansos Beras

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan terkait strategi pembagian Bantuan Sosial (Bansos) beras. Hal ini menyusul diberlakukannya tambahan bansos beras sebesar 10 kilogram/bulan dengan total 18,3 juta penerima manfaat.

Amran menuturkan, strategi ini dilakukan agar pembagian bansos tidak hanya menyasar masyarakat penerima manfaat, tetapi juga mempertimbangkan keberlangsungan harga gabah dan kesejahteraan petani. Secara total, ada sekitar 360.000 ton yang akan disalurkan selama periode pemberian bansos pada Juni-Juli 2025.

Menurut Amran, Kementerian Keuangan telah menyerahkan pengaturan teknis distribusi bansos kepada Kementerian Pertanian. Penyaluran dilakukan dengan strategi yang mengedepankan keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan kelangsungan produksi petani.

"Ibu Menteri Keuangan, kami terima kasih. Itu diserahkan kami yang mengatur. Caranya adalah, strateginya adalah supaya produsen nyaman, konsumen bahagia," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Strategi itu, lanjut Amran, diterapkan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah. Untuk daerah yang bukan penghasil beras, bansos akan langsung dikucurkan untuk dua bulan sekaligus. Sedangkan untuk daerah dengan harga beras di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), penyaluran dilakukan per bulan.

“Daerah yang bukan penghasil beras bisa dikucurkan langsung 2 bulan. Kemudian daerah yang harga sudah di atas HPP, jauh di HPP, itu kita kucurkan juga per 1 bulan. Kemudian perkotaan kita kucurkan lebih awal,” jelas Amran.

Mentan Amran Ingatkan Pentingnya Kehati-hatian

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyalurkan bansos, terutama di daerah yang harga berasnya masih berada di bawah HPP. Dia menilai, jika penyaluran dilakukan secara sembarangan, justru bisa semakin memukul harga di tingkat petani.

"Jadi agar petaninya juga jangan mengucurkan bansos ini lebih awal di tempat yang harga di bawah HPP. Itu tambah hancur petaninya. Jadi harus kita hati-hati, bijak melihat Ibu Menteri Keuangan dan Menko Ekonomi,” ungkap Amran.

Amran juga mengapresiasi koordinasi lintas kementerian yang telah berjalan, termasuk arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait pengelolaan bansos ini.

Terkait kemungkinan penambahan volume bansos beras, Amran menegaskan, pihaknya akan mengikuti keputusan pemerintah dan melihat kondisi cadangan yang ada.

Prabowo Sebar Bansos Rp 400 Ribu Plus Beras 20 Kilogram per Keluarga

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan 5 paket kebijakan stimulus ekonomi untuk Juni-Juli 2025. Salah satunya adalah penambahan bantuan sosial (bansos) dan bantuan pangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ada 2 skema pemberian bansos kali ini. Yakni, dengan memberikan Rp 200 ribu per bulan dan 10 kilogram (kg) untuk dua bulan.

"Saat ini untuk penebalan bantuan sosial akan diberikan tambahan dana Rp 200 ribu per bulan untuk 2 bulan kepada penerima sasaran kelompok penerima manfaat untuk program Kartu Sembako sebesar 18,3 juta kelompok penerima manfaat," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Dia bilang, bansos tunai ini akan diberikan sekaligus, sehingga keluarga sasaran mendapat Rp 400.000. Pemerintah juga akan menjalankan bantuan pangan beras 10 kg per bulan untuk 2 bulan.

Adapun total anggaran untuk penebalan bansos ini disiapkan sebesar Rp 11,93 triliun yang bersumber dari dana APBN.

"Jadi akan dapat 20 kg beras. Dalam hal ini total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah sebesar Rp 11,93 triliun," terangnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |