Menkeu Purbaya Sebar Rp 200 Triliun ke Bank, Ini Manfaatnya bagi Masyarakat

20 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, merespons langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menarik Rp200 triliun dana pemerintah yang selama ini mengendap di Bank Indonesia (BI) untuk ditempatkan di sektor perbankan.

Menurutnya, langkah ini berpotensi menambah likuiditas dan ruang ekspansi kredit, namun harus dijalankan dengan arah yang jelas dan produktif.

“Kami memahami semangat pemerintah agar dana yang mengendap ini bisa digerakkan. Tetapi kunci keberhasilan ada pada penyaluran yang tepat sasaran," kata Misbakhun di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Ia menegaskan, kebijakan ini tidak boleh berhenti pada penambahan likuiditas yang kemudian kembali terserap di instrumen moneter BI.

Untuk itu, diperlukan koordinasi erat antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia agar tujuan fiskal dan moneter selaras, menjaga inflasi serta stabilitas nilai tukar, sekaligus memastikan kredit benar-benar masuk ke sektor riil.

Misbakhun menyebut ada tiga aspek utama yang akan menjadi perhatian Komisi XI DPR.

Pertama, targeting yaitu penempatan dana hendaknya tidak terbatas pada Himbara saja, tetapi juga menjangkau bank swasta dan bank umum nasional lain, serta diarahkan pada sektor-sektor yang mampu menciptakan lapangan kerja secara signifikan.

Realisasi Kredit

Kedua, pengawasan yaitu realisasi kredit harus dipantau agar tidak berhenti di neraca perbankan.

Ketiga, kebijakan pendukung yaitu langkah ini akan lebih efektif bila dipadukan dengan stimulus lain seperti padat karya, insentif pajak, dan dukungan perumahan.

“Dengan kombinasi kebijakan yang saling memperkuat, multiplier effect bisa maksimal. Inilah cara agar penarikan dana benar-benar memberi dampak nyata bagi rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Misbakhun menekankan bahwa Komisi XI DPR RI akan terus mengawal kebijakan ekonomi pemerintah.

“Tujuannya jelas, menjaga stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan inklusif, dan membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dana Rp 200 Triliun Efektif Perkuat Ekonomi Jika 3 Syarat Ini Terpenuhi

Sebelumnya, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan menempatkan dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) akan efektif memperkuat ekonomi jika tiga syarat ini terpenuhi.

"Menurut saya langkah kebijakan penempatan dana di bank Himbara ini akan efektif untuk memperkuat ekonomi jika tiga syarat terpenuhi," kata Josua kepada Liputan6.com, Jumat (12/9/2025).

Pertama, dana diarahkan ke kegiatan dengan pengganda besar antara lain perumahan rakyat, koperasi desa, pertanian, industri pengolahan, logistik, dan pariwisata, yang dalam kebijakan insentif likuiditas Bank Indonesia memang menjadi prioritas.

"Data suku bunga kredit di sektor-sektor prioritas tersebut cenderung lebih rendah dan turun dalam enam bulan terakhir, menandakan bank siap menyalurkan bila risikonya terkelola," ujarnya.

Tata Kelola

Kedua, koordinasi moneter dan fiskal dijaga agar dorongan fiskal tidak berbalik menekan stabilitas. Komunikasi bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menegaskan sinergi, termasuk pembagian beban bunga untuk program perumahan rakyat dan koperasi desa serta normalisasi instrumen moneter seperti penurunan stok surat berharga rupiah Bank Indonesia dan pembelian SBN terukur guna menjaga stabilitas dan likuiditas pasar.

"Ini memperkecil risiko gangguan ke pasar keuangan saat dana digelontorkan," ujar Josua.

Ketiga, tata kelola penempatan harus kuat sejak awal. Dokumen kebijakan menyebut aturan main sedang disiapkan dan ada pembatasan penggunaan dana oleh bank, sehingga jalur penyaluran ke sektor riil menjadi fokus, bukan arbitrase di pasar surat berharga.

"Jika permintaan di sektor riil belum pulih, kredit baru bisa tersendat sehingga dana justru menumpuk di bank, mendorong persaingan dana dan biaya bunga naik yang pada akhirnya menekan margin bank," ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |