Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, minat beli investor global terhadap aset keuangan Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang nyata pada kuartal IV 2025.
Ia menilai, kepercayaan pasar internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia mulai kembali menguat.
"Minat beli investor global membaik, yang garis-garis itu tadinya turun negatif-negatif sekarang negatif semakin kecil,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Menurut Purbaya, tren aliran modal asing yang sempat menurun pada triwulan sebelumnya kini mulai berbalik arah. Tercatat hingga 10 Oktober 2025, posisi arus dana asing tercatat minus sekitar Rp 3 triliun, jauh membaik dibandingkan triwulan III yang mencatat outflow besar hingga Rp 111 triliun.
"Sepanjang tahun hanya minus Rp 3 triliun, ini kalau lihat kurvanya ada perbaikan secara signifikan dalam triwulan ke-IV ini sampai 10 Oktober. Jadi, sudah ada perbaikan yang dilihat investor di perekonomian kita. Di triwulan III masih negatif besar Rp 111 triliun sekarang tinggal sedikit,” ujarnya.
Menkeu Purbaya menuturkan, perkembangan positif ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan pada persepsi investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, terutama setelah berbagai kebijakan fiskal dan moneter ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas.
Menkeu Purbaya Optimistis
Ia menilai faktor-faktor seperti stabilitas nilai tukar rupiah, menurunnya risiko pasar keuangan global, serta kebijakan fiskal yang terarah dan pro-growth menjadi pendorong utama meningkatnya minat investor.
Purbaya optimistis tren positif ini akan terus berlanjut dalam waktu dekat. Ia menegaskan pemerintah akan tetap berpegang pada kebijakan yang kuat (strong) dan mendukung pertumbuhan (progrowth) untuk menjaga momentum kepercayaan pasar.
"Saya berharap ke depannya dengan kebijakan kita yang strong dan progrowth asing akan lebih percaya kekita dan global akan masuk net dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujarnya.
Data Inflow
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, SBN mencatat inflow Rp 26,03 triliun pada periode Januari–10 Oktober 2025.
Sementara SRBI, yang sebelumnya mengalami tekanan, kini mencatat outflow hanya Rp 132 triliun dengan pembalikan inflow Rp 1,35 triliun di Oktober.
Untuk pasar saham, masih tercatat outflow Rp 53,25 triliun, namun arus keluar itu juga mulai menurun seiring stabilnya sentimen global.
Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2025
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan IV bisa tembus 5,5 persen. Optimisme itu muncul didorong dengan penempatan dana negara yang disalurkan ke bank Himbara sebesar Rp 200 triliun.
Hal itu ia sampaikan dihadapan para investor dalam Investor Meeting di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10/2025). Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan bank dan pelaku pasar modal itu, Menkeu Purbaya menegaskan kebijakan pemerintah saat ini mulai menunjukkan hasil positif.
Salah satu topik yang banyak ditanyakan oleh investor adalah dampak dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Mereka nanya Rp 200 triliun gimana sih dampaknya ke ekonomi, segala macam. Hitungan kita sih, tadi ada dari bank-bank juga kan yang terlibat dalam dana itu," ujar Purbaya di DJP, ditulis Selasa (14/10/2025).
Optimisme Investor
Purbaya menjelaskan, sejauh ini kebijakan tersebut sudah mulai memberikan efek berganda pada sektor riil melalui peningkatan penyaluran kredit.
Menurutnya, bahkan beberapa bank pelat merah bahkan mengajukan tambahan alokasi dana karena melihat hasilnya yang positif.
Purbaya menilai, optimisme investor dan lembaga keuangan terhadap kebijakan pemerintah menjadi sinyal kuat bahwa ekonomi nasional masih berada di jalur pemulihan yang berkelanjutan.
"Mereka bilang sih makin lama makin bagus penyerapannya. Bahkan BRI bilang minta tambah, ada beberapa yang minta tambah juga, nanti kita lihat bisa apa nggak. Mungkin bisa ya," ujarnya.