Medco E&P South Sumatera Block Bisa Tekan Emisi Karbon Setara 12 Ribu Mobil Setahun

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco E&P Indonesia mencatat bisa mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga hampir 55 ribu ton CO2 equivalent pada sepanjang 2025 ini. Jumlah ini setara dengan emisi sekitar 12 ribu mobil.

VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia, Irfan Eka Wardhana menjelaskan, upaya pengurangan emisi dari kegiatan produksi sudah menjadi kewajiban. Apalagi, bidang operasinya bergerak di sektor minyak dan gas bumi (migas).

"Jadi yang kita lakukan di South Sumatera Block ini, karena dia memproduksi gas sangat banyak dia memproduksi minyak juga adalah kita melakukan inisiatif-inisiatif untuk mereduksi atau mengurangi (emisi) gas rumah kaca," kata Irfan di kantor Medco E&P Soka Station, Sumatera Selatan, ditulis Selasa (21/10/2025).

Beberapa inisiatif dilakukan dengan mengurangi gas buang dari proses operasi. Pembakaran gas dalam bentuk flare pun acapkali direduksi. Selain itu, ada konversi dengan menjual gas.

"Jadi tahun 2025 ini saja, sejauh ini kita sudah menurunkan 50 hampir 55 ribu ton CO2 ekuivalen per tahun, dimana kalau setaranya ini tuh ilustrasi ya, jadi setara dengan emisi 12 ribu mobil lah, setahun," tutur dia.

Angka itu muncul dengan menghitung asumsi emisi yang dikeluarkan satu unit mobil sebesar 4,6 ton CO2 per tahun. Sepanjang 2025, Medco E&P South Sumatera Block (SSB) berhasil menekan emisi sekitar 53.864 ton CO2e per tahun.

Tiga upaya pengurangan emisi GRK diantaranya Matra Associatrd Gas Flare Reduction, Deactive EGF Kramasan, hingga Koneng St. Compressor Bypass dan konversi bahan bakar gas menjadi penjualan gas.

Tiga Dekade Topang Energi

Sebelumnya, PT Medco E&P Indonesia turut andil dalam menjaga ketahanan energi nasional. Sumbangan utamanya disalurkan untuk produksi pupuk, listrik, hingga jaringan gas kota di Sumatera Selatan.

South Sumatera Block (SSB) kelolaan Medco E&P telah beroperasi sekitar tiga dekade, sejak pengembangannya di 1990-an. Dari lokasi ini, gas disalurkan ke PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), PT PLN (Persero), hingga PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk jaringan gas kota.

“Medco E&P beroperasi dengan standar keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan yang tinggi untuk memastikan pasokan energi nasional tetap andal. Kami akan terus mendukung agenda Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi melalui operasi yang aman dan efisien,” ujar Irfan Eka Wardhana, VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia, di Soka Station, Sumatera Selatan, ditulis Senin (20/10/2025).

139 Sumur Aktif Sebagai gambarannya, sepanjang 2024, blok ini mencatat produksi minyak sebesar 2.320 barel per hari (BOPD) dan gas 53,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat ini, ada 139 sumur aktif yang dikelola melalui dua area operasi utama, Western Field dan Eastern Field. Demi menjaga keberlanjutan produksi, Medco E&P tengah mengembangkan dua proyek utama, yakni Flamboyan Rengas dan Arung Nowera melalui kegiatan pengeboran sumur.

Harapannya langkah ini bisa mempertahankan tingkat produksi migas di wilayah kerja yang meliputi tujuh kabupaten di Sumatera Selatan.

Operasional Rendah Emisi

Mendco E&P turut menjalankan mandat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) terkait operasional rendah emisi gas rumah kaca (GRK).

Pada 2024–2025 Medco turut melaksanakan fuel gas optimization, flare gas utilization, penonaktifan Enclosed Ground Flare di Kramasan, serta pemanfaatan gas buang menjadi sales gas di Lapangan Matra. Upaya ini berhasil menekan emisi hingga sekitar 54.000 ton CO2e per tahun, meningkatkan efisiensi energi, sekaligus menciptakan nilai ekonomi tambahan. “Peran South Sumatra Block sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan gas nasional. Keberhasilan operasi Medco E&P menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” ujar Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Syafei.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |