Maskapai AS Batalkan Ratusan Penerbangan Imbas Shutdown

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Amerika Serikat (AS) mulai membatalkan ratusan penerbangan pada Jumat, 7 November 2025. Hal ini dilakukan beberapa jam usai Badan Penerbangan Federal atau the Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pemangkasan kapasitas penerbangan.

Langkah itu dilakukan di tengah penutupan pemerintah federal atau shutdown pemerintah AS yang telah berlangsung lebih dari sebulan. Demikian mengutip CNBC, ditulis Sabtu (8/11/2025).

Pemangkasan kapasitas penerbangan diperintahkan karena pengendali lalu lintas udara tidak mendapatkan gaji akibat penurunan pemerintah atau shutdown pemerintahan AS. Shutdown ini pun termasuk terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat. Kekurangan staf pengendali lalu lintas udara telah menganggu penerbangan di beberapa bandara utama AS, membuat frustrasi turis dan eksekutif maskapai.

Kekurangan pengendali lalu lintas udara menyebabkan penundaan penerbangan di beberapa bandara utama AS pada hari Jumat, termasuk Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey, Bandara Internasional San Francisco, dan Bandara Internasional Hartsfield-Jackson di Atlanta.

Pemotongan penerbangan mendadak minggu ini memaksa maskapai penerbangan untuk menyesuaikan jadwal dan memastikan kru berada di tempat yang mereka butuhkan meskipun ada perubahan mendadak.

Berdasarkan perusahaan data penerbangan Cirium, lebih dari 700 penerbangan AS dibatalkan hingga pukul 9 pagi ET pada Jumat, atau sekitar 3% dari total jadwal untuk hari itu. Skala gangguan tersebut cukup umum untuk gangguan rutin seperti badai petir besar, tetapi Departemen Perhubungan memperingatkan pembatalan dapat meningkat.

Pengurangan Penerbangan

Menurut perintah FAA, pengurangan penerbangan akan meningkat menjadi 10% selama minggu depan. Ini dimulai dengan 4% pada Jumat, 6% pada Selasa, 8% pada Kamis, dan terakhir 10% pada 14 November.

Tingkat pembatalan pada Jumat adalah yang terburuk ke-72 untuk pasar penerbangan AS sejak 1 Januari 2024, menurut Cirium. Periode tersebut juga mencakup kehancuran Natal Southwest setelah cuaca buruk dan penundaan massal di Delta Air Lines musim panas lalu setelah gangguan teknologi CrowdStrike.

Dampak finansial dari gangguan terbaru ini belum jelas. Pembatalan ini dapat membantu meningkatkan pendapatan unit maskapai karena pelanggan bersaing untuk mendapatkan lebih sedikit kursi.

"Tetapi kami juga yakin penutupan yang berkepanjangan dan pembatalan yang meluas akan berdampak pada permintaan pemesanan dalam waktu dekat," tulis analis maskapai di Wolfe Research, Scott Group dalam sebuah catatan pada Jumat.

Berdampak terhadap Penerbangan Regional

Pemotongan ini terjadi selama periode permintaan perjalanan yang umumnya rendah menjelang liburan Thanksgiving, tetapi hal ini tetap membuat banyak pelancong mencari alternatif. Perusahaan rental mobil Hertz mengatakan reservasi selama dua hari terakhir untuk rental sekali jalan melonjak lebih dari 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Maskapai-maskapai besar menyatakan gangguan tersebut sebagian besar terpusat pada penerbangan regional yang menuju kota-kota kecil. United Airlines, misalnya menyebutkan, penerbangan hub-to-hub dan penerbangan internasional jarak jauhnya tidak akan dibatalkan karena perintah tersebut.

American Airlines, sementara itu, menyatakan mereka membatasi gangguan bagi pelanggan dengan menghindari pemotongan rute yang hanya mereka terbangi sekali atau dua kali sehari.

Sebaliknya, maskapai ini mengurangi beberapa penerbangan per hari dari pasar frekuensi tinggi, seperti mengurangi keberangkatan harian antara hub mereka di Bandara Internasional Dallas Fort Worth ke Bandara Nasional Northwest Arkansas dari 10 menjadi delapan, dan Boston Logan International ke Bandara Nasional Ronald Reagan Washington dari 10 menjadi sembilan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |