MAJU:ON Hackathon 2025 Dorong Founder Muda Kembangkan Solusi Energi dan Lingkungan Berkelanjutan

7 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan salah satu pembangunan energi bersih terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034, sekitar 70% penambahan kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan berasal dari energi terbarukan, dengan target mendorong bauran energi nasional mencapai 35% pada 2034.

Sebagai bagian dari penguatan ekosistem hijau, upaya untuk terus mendorong tumbuhnya wirausaha muda yang berperan dalam ekonomi berkelanjutan terus mendapat perhatian.

Mendukung arah tersebut, UD Impact, penyedia pendidikan kewirausahaan di Asia, resmi menggelar MAJU:ON Hackathon 2025 pada Jumat (7/11/2025) di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Acara yang akan berlangsung selama dua hari ini merupakan program akselerasi intensif bagi mahasiswa dan founder yang ingin mengubah ide menjadi solusi berdampak dan berkelanjutan yang bisa diterapkan di pasar, guna menangani isu lingkungan dan energi di Indonesia. Program ini diselenggarakan dengan dukungan dari SK Innovation E&S sebagai sponsor resmi. 

MAJU:ON Hackathon hadir untuk menjawab kebutuhan akan solusi nyata di tengah meningkatnya permintaan energi bersih dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Jembatan Ide dan Realisasi untuk Ekonomi Hijau

Program ini memfokuskan diri pada pengembangan inovasi yang sejalan dengan arah pembangunan energi terbarukan di Indonesia, yakni di bidang nature tech, MRV (Measurement, Reporting, Verification), dan layanan dekarbonisasi.

Wakil Presiden UD Impact, Sunghwa Moon, menjelaskan bahwa saat ini regulator menuntut hasil yang terukur dan berintegritas, termasuk dalam hal dampak terhadap iklim dan komunitas.

“Founder dituntut untuk mampu menghadirkan manfaat riil bagi komunitas. MAJU:ON dirancang untuk itu, kami memasangkan tim dengan para mentor terbaik di bidangnya serta akses pasar agar mereka dapat memvalidasi masalah, membangun pilot yang bankable, lulus sebagai startup siap investasi, dan mampu menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Dengan pendekatan ini, MAJU:ON tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga jembatan antara ide dan realisasi bisnis yang memiliki nilai keberlanjutan. Program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas wirausaha muda untuk menghadirkan inovasi yang relevan dengan tantangan perubahan iklim.

Kolaborasi Kampus dan Industri Dukung Akselerasi Startup Hijau

MAJU:ON Hackathon dikembangkan bersama konsorsium universitas di Indonesia, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Telkom University Bandung, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Primakara Bali.

Melalui kolaborasi ini, perguruan tinggi diharapkan dapat memperkuat ekosistem kewirausahaan yang berorientasi pada solusi lingkungan. Tak hanya sebagai ruang belajar, perguruan tinggi juga harus berperan dalam menghubungkan mahasiswa dengan pelaku industri, investor, dan mentor profesional.

MAJU:ON menghadirkan dua jalur utama dalam program ini, yaitu Student Track untuk mahasiswa dan Early-Stage Track untuk founder dengan bisnis maksimal berusia tiga tahun. Student Track diikuti oleh 16 tim dengan sekitar 80 peserta, sementara Early-Stage Track diikuti oleh 10 tim dengan sekitar 30 peserta.

Pemenang di masing-masing kategori berhak mendapatkan Rp20 juta (Student Track) dan Rp30 juta (Early-Stage Track), serta akses ke program inkubasi lanjutan dan peluang investasi dari mitra strategis.

Startup Hijau Siap Melangkah Lebih Jauh

Dewan juri dan mentor MAJU:ON terdiri dari pelaku climate-tech, penggerak ekosistem startup, dan investor yang mewakili Jubelo.id, Leastric, Sirsak, Gringgo, ANGIN, dan New Kids Investment. Melalui pendampingan ini, peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam mengembangkan produk yang memiliki nilai pasar sekaligus dampak lingkungan.

Dalam sesi keynote berjudul “From Small Ideas to Big Impact: Building Indonesia’s Sustainable Future,” Jonathan Davy, Co-Founder & CEO Ecoxyztem Venture Builder, menegaskan pentingnya peran wirausaha muda dalam mendukung target net-zero Indonesia. 

“Pemerintah dan korporasi saja tidak akan mengantarkan Indonesia ke net-zero. Kita butuh perusahaan berbasis founder yang mengubah empati terhadap masalah lokal menjadi solusi yang layak dan skalabel. MAJU:ON membekali tim dengan pola pikir dan kerangka kerja untuk melakukan itu, membuktikan bahwa ide kecil yang dieksekusi dengan baik bisa menjadi dampak besar,” terangnya.

Ke depan, UD Impact bersama ANGIN Advisory dan mitra universitas akan meluncurkan program inkubasi pascahackathon. Program lanjutan ini membantu tim unggulan beralih dari tahap prototipe menuju penerapan pertama di sektor-sektor dengan permintaan tinggi, agar hasil hackathon benar-benar memberikan dampak nyata dan terukur bagi ekonomi hijau di Indonesia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |