Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia cenderung menguat setelah meletusnya perang Iran Israel. Lalu seiring hal itu bagaimana langkah PT Pertamina (Persero)?
Pertamina bakal mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yakni Pertamax Series pada akhir Juni 2025. Hal ini seiring menimbang kenaikan harga minyak dunia karena konflik Iran Israel.
"Kami evaluasi, melihat pergerakan di akhir bulan ini, nanti per tanggal 1 seperti biasa akan ada penyesuaian (harga) untuk yang non-subsidi,” kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/6/2025).
Penyesuaian harga BBM nonsubsidi ini biasa dilakukan setiap awal bulan. Namun, ia belum memastikan perubahan harga BBM nonsubsidi ketika disinggung apakah BBM nonsubsdi akan mengalami kenaikan harga akibat lonjakan harga minyak dunia.
Fadjar menuturkan, harga BBM tidak hanya dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Ada faktor lainnya yang turut berkontribusi, seperti kurs rupiah terhadap dolar dan perpajakan.
"Nanti kami melalui Pertamina Patra Niaga akan evaluasi untuk menetapkan harga,” ujar dia.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Jumat pekan lalu saat Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas Iran dengan serangan rudal.
Menurut Israel, sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan-serangan balasan Iran sejak Jumat.
Harga Minyak Dunia Melonjak
Di lain pihak, Iran mengklaim sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka akibat serangan-serangan Israel.
Bazan, perusahaan kilang minyak terbesar di Israel, pada Senin malam waktu setempat, 16 Juni 2025 mengumumkan seluruh fasilitasnya di Pelabuhan Haifa telah ditutup sepenuhnya akibat kerusakan yang disebabkan oleh serangan rudal Iran.
Selaras dengan kehadiran konflik tersebut, harga minyak dunia pun mengalami lonjakan. Kini lonjakan harga minyak dunia berada di kisaran USD 72–74 per barel, lebih tinggi apabila dibandingkan dengan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada level USD 65,29 per barel.
Harga Minyak Dunia Berpotensi ke USD 130
Dikutip dari Sputnik-OANA, harga minyak berpotensi melonjak hingga mencapai harga USD 130 per barel jika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, menurut laporan surat kabar Turki Hurriyet pada Senin.
Selat Hormuz disebutkan menangani 20 persen pengiriman minyak global dan 80 persen perdagangan minyak dan gas alam cair (LNG) untuk Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Harga Minyak Melambung Usai Trump Ancam Pimpinan Tertinggi Iran
Sebelumnya, harga minyak mentah berjangka melonjak lebih dari 4% pada Selasa, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuntut penyerahan tanpa syarat dari Iran dan mengancam Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Dikutipd ari CNBC, Rabu (18/6/2025), harga minyak untuk kontrak minyak mentah AS untuk pengiriman Juli naik USD 3,07 atau 4,28% menjadi ditutup di USD 74,84 per barel.
Sementara itu, patokan global Brent untuk pengiriman Agustus naik USD 3,22 atau 4,4% menjadi USD 76,45 per barel. Kenaikan harga berlanjut setelah penutupan perdagangan Selasa, dengan minyak mentah AS dan Brent naik hampir 5%.
Trump menyebut Khamenei sebagai "target yang mudah" dan memperingatkan bahwa kesabaran AS mulai habis. Dalam unggahan di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump menuntut Iran menyerah tanpa syarat.
“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi,” kata Trump. “Dia adalah target yang mudah, tapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuh!), setidaknya untuk saat ini. Tapi kami tidak ingin ada rudal yang diarahkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami mulai habis.”
Peningkatan Kesiapan Militer AS di Timur Tengah
Pada Selasa sore, Trump menggelar pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya di Ruang Situasi Gedung Putih. Di saat yang sama, Pentagon memindahkan aset militer ke Timur Tengah untuk memperkuat posisi pertahanan AS dan memperluas opsi militer Trump.
Harga Minyak Sempat Turun
Sebelumnya pada Senin, harga minyak mentah sempat turun setelah muncul laporan Iran menginginkan gencatan senjata dengan Israel. Namun harapan itu pupus seiring berlanjutnya konflik hingga hari kelima, dengan Trump mengambil sikap lebih keras terhadap Iran.
Trump bahkan meninggalkan pertemuan puncak G7 di Kanada lebih awal dan menyerukan evakuasi total dari ibu kota Iran, Teheran.
“Singkatnya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR,” tulis Trump dalam unggahan media sosial. “Saya sudah katakan berkali-kali! Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!”
Kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan dirinya menginginkan “akhir yang nyata” atas konflik ini, bukan hanya kesepakatan gencatan senjata. Ia juga menegaskan bahwa ia “tidak terlalu ingin bernegosiasi” dengan Iran dan tidak ada ancaman spesifik yang melatarbelakangi seruannya untuk evakuasi Teheran.