Kurs Dolar Perkasa, Tapi Rupiah Berpotensi Menguat Dampak Pelemahan Data Ketenagakerjaan AS

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat ini. Namun analis melihat melihat ada potensi penguatan rupiah terhadap kurs dolar pada hari ini seiring koreksi mata uang AS setelah rilis data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan.

Pada Jumat (7/11/2025), rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Jumat melemah 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.705 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.701 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menuturkan laporan Challenger menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja AS yang mendorong ekspektasi bahwa bank sentral AS atau The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

Kondisi itu memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak menguat terhadap dolar AS.

"Namun penguatan diperkirakan terbatas, investor menantikan data Cadangan Devisa Indonesia siang ini," ujar Lukman dikutip dari Antara.

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS sepanjang hari ini.

Kendati ada potensi penguatan, rupiah dinilai masih tertekan oleh sentimen risk-off di pasar keuangan global.

Lukman menjelaskan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan terbentuknya bubble pada saham-saham di bidang akal imitasi (AI)

"Rupiah terpantau tertekan oleh sentimen risk-off di pasar equitas global oleh kekuatiran bubble AI," ujarnya.

BI Kembangkan Rupiah Digital, Versi Stablecoin Resmi Nasional Indonesia

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan Rupiah Digital, bentuk mata uang digital resmi atau Central Bank Digital Currency (CBDC) yang nilainya stabil layaknya stablecoin, namun sepenuhnya berada di bawah kendali otoritas moneter.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan hal itu dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (31/10/2025).

“Kita akan kembangkan bagaimana Rupiah Digital dikeluarkan oleh BI... Ini versi stablecoin-nya resmi nasional Indonesia,” ujar Perry.

Perry belum menjelaskan secara rinci tahapan pengembangan Rupiah Digital, namun Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menambahkan bahwa proyek ini kini memasuki fase eksperimentasi tahap kedua.

“Ini yang lagi tren, digital rupiah, stablecoin. Saat ini kita masuk ke sekuritasnya,” kata Filianingsih dalam sesi High Level Talk.

Rupiah Digital merupakan salah satu dari lima inisiatif utama dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Mata uang ini nantinya berfungsi layaknya uang fisik, uang elektronik, maupun kartu debit dan kredit yang beredar di Indonesia.

Rupiah Digital Bukan Kripto, Tapi Mata Uang Resmi Negara

Meski memiliki karakter stabil seperti stablecoin, Rupiah Digital bukan aset kripto, melainkan CBDC resmi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Mengutip dokumen BSPI 2030, BI menyebutkan bahwa pengembangan Rupiah Digital akan diarahkan pada berbagai eksperimen lanjutan untuk mereplikasi fungsi pasar wholesale serta memperdalam pasar keuangan nasional.

Proyek ini berada di bawah payung “Proyek Garuda”, yang mencerminkan upaya menjaga kedaulatan rupiah sebagaimana amanat UU Mata Uang dan UU P2SK, serta memperkuat peran Indonesia dalam sistem keuangan global.

Selain sebagai alat pembayaran digital yang sah, Rupiah Digital diharapkan menjadi instrumen kebijakan moneter di era digital, sekaligus mendorong inklusi keuangan dan efisiensi sistem keuangan nasional.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |