Kurs Dolar AS Hari Ini 4 November 2025 Perkasa terhadap Rupiah, Sentuh Level Segini

5 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat rupiah ditutup melemah 32 poin terhadap dolar Amerika Serikat (AS) 16.708 pada perdagangan Selasa sore (4/11/2025).

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 32 poin sebelumnya sempat melemah 65 point di level 16.708 dari penutupan sebelumnya di level 16.676," kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa, 4 November 2025.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal, di antaranya pekan lalu, Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa langkah pada Desember "bukanlah sesuatu yang pasti." Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

"Menambah ketidakpastian, beberapa pejabat The Fed pada hari Senin menyuarakan pandangan yang berbeda tentang perekonomian," ujar dia.

Pengaruh lainnya, beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja.

Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar AS tetap kuat.

Pengaruh Shutdown AS

Selain itu, penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan, dan diperkirakan melampaui rekor sebelumnya selama tiga puluh lima hari jika kebuntuan ini berlanjut.

Kemudian, ketegangan ekspor teknologi AS-China menjadi sorotan. Hal ini  setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin kalau chip Blackwell tercanggih Nvidia akan dicadangkan untuk penggunaan domestik. Trump mengatakan dalam wawancara "60 Minutes" bahwa chip AI Blackwell akan "tetap berada di AS" dan tidak akan dijual ke China.

"Menggarisbawahi kegigihan kontrol ekspor teknologi bahkan setelah gencatan senjata perdagangan sementara dicapai minggu lalu. Komentar tersebut membuat pelaku pasar kembali was-was, memicu kekhawatiran baru atas gangguan rantai pasokan dan pertumbuhan sektor teknologi Tiongkok," ujar dia.

Faktor Internal

Ibrahim menuturkan, faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah di antaranya BPS melaporkan, tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21%.

Secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,86% (YoY) per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65% (YoY).

Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10%. Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 3,05%, dengan andil inflasi 0,21%.

Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21%.  Adapun, komoditas makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,28% dan memberikan andil inflasi 0,28%.

Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabe merah, dengan andil inflasi 0,60%. Telur ayam ras juga berkontribusi inflasi 0,04%, lalu terdapat daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.

"Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 pada Rabu, 5 November 2025 esok. Konsensus ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu sejalan dengan perkiraan pemerintah yang juga berada di kisaran 5%," pungkasnya.

Pembukaan Rupiah 4 November 2025

Sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 4 November 2025. Kurs rupiah melemah sebesar 39 poin atau 0,215 persen menjadi 16.715 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.676 per dolar AS.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) dipengaruhi penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) selanjutnya.

“Sejak pengumuman kebijakan moneter The Fed yang terakhir, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS selanjutnya menurun dari kisaran 94 persen ke kisaran 65 persen,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa, 4 November 2025.

Pada pagi ini, indeks dolar AS disebut menyentuh level 100, peringkat yang belum pernah disentuh lagi sejak 1 Agustus 2025.

Pasar meragukan The Fed akan memangkas suku bunga lagi tahun ini, sehingga mendorong penguatan dolar AS.

“Tentu saja, kebijakan longgar fiskal dan moneter Indonesia, turut memberi tekanan ke rupiah meskipun data neraca perdagangan RI masih surplus,” ujar Ariston.

Pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Oktober 2025, The Fed memangkas Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis points (bps) ke kisaran target 3,75–4 persen dari sebelumnya 4–4,25 persen.

Keputusan itu menghasilkan dua dissenting opinion berbeda. Pertama, Gubernur Stephen Miran mendukung penurunan yang lebih besar sebesar 50 bps, konsisten dengan FOMC sebelumnya. Adapun Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid lebih memilih mempertahankan suku bunga tak berubah.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.600-Rp16.680 per dolar AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |