Kurs Dolar AS Hari Ini 16 Juni 2025, Rupiah Masih Lesu

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi. Rupiah loyo 4 poin atau 0,02 persen menjadi 16.308 per dolar AS dari sebelumnya 16.304 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah pada Senin melemah, seiring konflik Iran dengan Israel memicu sentimen risk off (menghindari risiko) di pasar.

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar di tengah meningkatnya tensi Iran Israel, memicu sentimen risk off (menghindari risiko) di pasar,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Pada Jumat (13/6), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan operasi militer besar-besaran bernama "Operation Rising Lion" dengan menyerang target militer dan fasilitas program nuklir Iran.

Angkatan Udara Israel melakukan serangan dalam beberapa gelombang di sejumlah wilayah Iran, termasuk ibu kota Tehran.

Dalam serangan tersebut, sejumlah pejabat militer tinggi Iran dilaporkan tewas, termasuk Kepala Staf Umum Militer Iran Jenderal Mohammad Bagheri dan beberapa komandan Garda Revolusi, serta sejumlah ilmuwan nuklir. 

Iran Luncurkan "Operation True Promise 3"

Sebagai balasan, Iran meluncurkan "Operation True Promise 3", yang menyerang fasilitas militer milik Israel.

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan 128 orang tewas dan 900 lainnya cedera dalam serangan Israel sejak Jumat.

Sementara itu, otoritas Israel mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 370 lainnya cedera dalam serangan rudal Iran.

“Tidak ada data ekonomi penting hari ini, namun sentimen domestik diperkirakan akan mengikuti luar. Data ekonomi domestik minggu lalu yang lebih lemah dari perkiraan, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel, juga masih membebani,” ujar Lukman.

Israel Serang Iran, Harga Kripto Bakal Kena Dampak?

Israel melakukan serangan ke Ibu Kota Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 pagi. Imbasnya, harga minyak dunia akan mengalami kenaikan dan nilai aset berisiko dikhawatirkan anjlok. Lantas, bagaimana dengan nilai aset kripto?

Analis kripto, investor, dan pendiri The Coin Bureau, Nic Puckrin memberikan tanggapannya. Dia menilai aset digital mungkin akan menghadapi tekanan tambahan dalam jangka pendek.

Meski begitu, dia tetap yakin bahwa ketahanan jangka panjang bitcoin pada akhirnya akan tetap bertahan.

“Risiko terbesar adalah jika Iran menutup Selat Hormuz, yang menjadi jalur hampir 20% pasokan minyak dunia,” kata Nic Puckrin, mengutip Bitcoin.com, Minggu (15/6/2025).

“Jika itu terjadi, harga minyak akan melonjak drastis, dan aset berisiko akan anjlok. Dan jika ini terjadi pada akhir pekan, maka pasar yang diperdagangkan 24/7—kripto—akan kembali terkena dampaknya," sambung dia.

Meski demikian, Nic Puckrin menyampaikan harga kripto seperti Bitcoin tak akan begitu terpengaruh pada geopolitik. Tapi, indeks dolar AS akan jadi faktor yang kuat dalam mempengaruhi nilai Bitcoin.

“Namun, dalam jangka panjang, hal yang paling menentukan bagi bitcoin bukanlah geopolitik, melainkan indeks dolar AS. Dan DXY baru saja turun di bawah 100, level terendahnya dalam lebih dari tiga tahun. Jelas bahwa USD hanya bergerak ke satu arah, dan bitcoin biasanya bergerak ke arah sebaliknya," terangnya.

Israel Serang Iran

Diberitakan sebelumnya, Pada Jumat pagi, Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas nuklir dan rudal Iran, menewaskan sedikitnya dua komandan militer tertinggi Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi "operasi militer yang ditargetkan" diperkirakan berlanjut selama "beberapa hari."

"Operasi ini akan berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini," kata Netanyahu.

Umumkan Keadaan Darurat

Keadaan darurat telah diumumkan di Israel untuk mengantisipasi pembalasan Iran, yang tampaknya telah dimulai. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel akan menghadapi "hukuman berat" atas serangan tersebut.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan AS tidak terlibat dalam operasi Israel dan memperingatkan Iran agar tidak menargetkan kepentingan atau personel AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |