Liputan6.com, Jakarta - Konsorsium investor dari Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan bergabung sebagai pemrakarsa proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), untuk pembangunan rumah susun di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan total nilai investasi mencapai Rp 12,3 triliun.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyampaikan bergabungnya konsorsium internasional ini merupakan sinyal positif terhadap pembangunan IKN.
"Masuknya konsorsium dari Amerika, Korea Selatan, bersama negara-negara mitra lainnya merupakan bukti nyata kepercayaan dunia internasional terhadap pembangunan IKN. Ini menunjukkan bahwa strategi pembiayaan pembangunan melalui skema KPBU telah mendapatkan respons positif dari pasar global," ujarnya, dikutip Senin (26/5/2025).
Konsorsium asal Amerika Serikat terdiri dari PJ-IC International, Bee-Invest, Ozturk Holdings, dan Promec Joint Venture. Bersama dengan mitra dari Brunei, Turki, dan Spanyol, memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp 6 triliun.
Komitmen tersebut akan digunakan untuk pembangunan 20 tower rumah susun. Sementara dari Korea Selatan, konsorsium yang terdiri dari Samsung C&T dan PT Brantas Abipraya, memperkirakan nilai investasinya mencapai Rp 6,3 triliun guna membangun 21 tower rumah susun.
Minat Investasi Taiwan ke IKN
Sebelumnya, Otorita IKN juga telah menerima kunjungan dari delegasi Taipei Economic and Trade Office (TETO). Sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada November 2024, yang membahas potensi kerjasama dan minat investasi sejumlah perusahaan asal Taiwan di IKN.
Berbagai perusahaan Taiwan menunjukkan ketertarikan kuat untuk terlibat dalam pembangunan IKN sebagai smart city. Khususnya dalam sektor transportasi, infrastruktur, teknologi, dan energi. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi China Airlines, Starlux Airlines, Sinotech Engineering Consultants, CECI Engineering Consultants.
Kemudian, CTCI Construction Engineering Company, CPC Corporation, The Export-Import Bank of ROC (Taiwan), CTBC Bank, PT ACER Indonesia, ASUS, hingga Nam Liong Global Corporation.
Konsep Kota Pintar dan Berkelanjutan
Representative TETO, HE Bruce Hung menyampaikan, pembangunan Ibu Kota Nusantara yang mengusung konsep kota pintar dan berkelanjutan sejalan dengan arah pengembangan teknologi dan kapasitas industri Taiwan.
"Kami melihat peluang kerja sama investasi yang sangat positif di IKN. Banyak perusahaan Taiwan tertarik untuk mendukung pembangunan infrastruktur, energi bersih, dan teknologi smart city di Nusantara," ujar Bruce Hung beberapa waktu lalu.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menilai, pertemuan dengan Taiwan juga mencerminkan ketertarikan investor global terhadap IKN sebagai pusat pertumbuhan baru di Indonesia. "Kami terbuka dan sangat menyambut baik minat dari para investor Taiwan," ungkapnya.