Kereta Khusus Petani-Pedagang Segera Meluncur, Ini Waktu Keberangkatannya

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap rencana peluncuran kereta khusus petani dan pedagang. Rencananya operasional berjalan pagi-pagi sekali.

Dia menuturkan, layanan ini dluncurkan imbas layanan kereta lokal yang dikelola PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) cukup padat oleh penumpang reguler. 

"Ya nanti, KCI memang rencana itu, schedule KCI penuh ya dan memang untuk itu pagi-pagi ada batch yang pagi sekali sebelum subuh, itu yang untuk mengangkut hasil pertanian-perdagangan," kata Tiko, sapaan akrabnya, ditemui di Antara Heritage Center, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Kendati begitu, dia tidak merinci lebih lanjut mengenai hal tersebut. Hanya saja, Tiko memastikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan segera meluncurkan layanan kereta khusus petani dan pedagang.

"Itu lagi kita.Segera kita launching untuk itu supaya menampung masyarakat yang membawa hasil dagangan dari daerah," tegasnya.

Kereta ini jadi pengembangan yang dilakukan KAI. Saat ini kereta khusus petani dan pedagang masih melalui tahapan uji coba internal sejak 15 Agustus 2025 lalu. Adapun, proses modifikasi kereta dilakukan di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

KAI Siapkan Kereta Khusus Petani-Pedagang

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah menyiapkan kereta api khusus pedagang dan petani. Uji coba tahap pertama telah dilakukan sejak 15 Agustus 2025 lalu.

VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi Khusus Petani-Pedagang sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Kereta ini dirancang khusus untuk memudahkan petani membawa hasil panen dan pedagang membawa barang dagangannya.

“Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ungkap Anne dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/8/2025).

Modifikasi Kereta

Selain perubahan tata letak tempat duduk, sejumlah detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan untuk memperlancar akses barang. 

Kemudian, jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106 tempat duduk. Fasilitas toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan untuk kenyamanan penumpang. 

"Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang," tutur Anne.

Proses Persiapan

Awal mula perecanaan teknis telah dimulai sejak Mei 2024 lalu. Kemudian, uji statis telah dilaksanakan pada 14-15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng-Lamongan (pulang-pergi). 

Pengujian tahap pertama ini dilakukan oleh jajaran KAI. Pada tahap pengujian selanjutnya akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan hingga mendapatkan sertifikasi agar aspek keselamatan terpenuhi secara menyeluruh, sebelum kereta api tersebut bisa melayani masyarakat.

“Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak,” kata Anne.

KAI Bakal Sediakan Kereta Petani-Pedagang Dapat Dongkrak Ekonomi Desa

Sebelumnya, Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyoroti rencana PT Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta petani-pedagang dari pusat produksi ke pusat niaga.

Sebagai proyek awal, kereta akan melayani rute Rangkasbitung di Kabupaten Lebak-Tanah Abang, Jakarta.

"Keberadaan Kereta Petani - Pedagang merupakan wujud empati PT KAI pada kaum petani dan pedagang di daerah pedesaan untuk memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat perkotaan. Dapat meningkatkan perekonomian desa dan mengurangi tingkat urbanisasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).

Djoko menyebut Petani dan pedagang menggunakan kereta menuju pasar di perkotaan khususnya Jakarta sudah berlangsung lama. Sekarang yang masih bertahan dari wilayah barat menggunakan KRL Jabodetabek dan timur (Karawang dan sekitarnya) dengan KA Lokal. Sebelum pembenahan dan penertiban penumpang KRL Jabodetabek juga ada dari selatan Jakarta Bogor dan sekitarnya.

Dari wilayah barat Jakarta, sebelumnya menggunakan KA Lokal Merak – Tanah Abang. Demikian pula dari arah timur menggunakan KA Lokal Purwakarta – Kota. Namun, untuk wilayah barat Jakarta setelah perpanjangan layanan KRL Jabodetabek hingga Stasiun Rangkasbitung, petani dan pedagang beralih menggunakan KRL dan tidak seleluasa sebelumnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |