Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) berkoordinasi untuk evaluasi ekspor udang beku ke Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah udang beku yang diekspor diduga terpapar bahan radioaktif Cesium-137.
Demikian disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dikutip dari Antara, Kamis (21/8/2025).
"Kami sudah rapat koordinasi dengan KKP dan Bapeten. KKP dan Bapeten sedang melakukan inspeksi mengenai Cesium-137
Inspeksi tersebut bertujuan membuktikan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat ihwal kandungan Cesium-137 dalam udang beku yang diekspor Indonesia, tepatnya oleh PT Bahari Makmur Sejati (beroperasi dengan nama BMS Foods), ke Amerika Serikat.
Apabila inspeksi tersebut menunjukkan hasil yang sebaliknya, yakni ketiadaan kandungan Cesium-137 dalam undang beku, Kementerian Perdagangan akan melakukan negosiasi lanjutan dengan Amerika Serikat.
“Tadi pagi saya komunikasi dengan kedutaan kita di Amerika Serikat, kami akan koordinasi terus. Sementara ini, kami inspeksi betul atau tidak tuduhan dari Amerika Serikat. Kalau tidak terbukti, akan kami komunikasikan lagi,” tutur dia.
Bahan Evaluasi
Budi akan menjadikan temuan tersebut sebagai evaluasi, terutama dalam mengekspor produk pangan. Ia mengakui ekspor produk pangan memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor produk-produk lainnya.
“Standar untuk pangan biasanya sangat tinggi, jadi kita harus mempersiapkan dengan baik ke depan, sehingga tidak ada lagi masalah-masalah seperti ini,” kata Budi.
Pernyataan tersebut terkait dengan pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan AS soal temuan Cesium-137 dalam produk udang mentah beku tertentu yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati (beroperasi dengan nama BMS Foods).
Hasil Temuan FDA
Dikutip dari laman resmi FDA, produk udang mentah beku tersebut dijual di toko Walmart di negara bagian Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs & Border Protection/CBP) menyampaikan Cesium-137 terdeteksi pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS (Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami).
Atas temuan itu, FDA menghentikan impor produk-produk olahan PT Bahari Makmur Sejati karena terindikasi terkontaminasi oleh zat kimia, dalam hal ini Cesium-137, hingga PT Bahari Makmur Sejati dinilai berhasil mengatasi permasalahan itu.
Apa Itu Cs-137?
Cs-137 adalah radioisotop cesium yang merupakan hasil reaksi nuklir dan karena tersebar luas di seluruh dunia. Sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara.
Setiap temuan tak terduga Cs-137 dalam produk makanan dievaluasi untuk menentukan apakah perlu tindakan lanjutan berdasarkan kasus per kasus.
Setelah diberitahu tentang kontaminasi kontainer pengiriman yang terdeteksi oleh CBP, FDA memulai pengambilan sampel produk yang mencakup lima produk udang berbeda dari PT Bahari Makmur Sejati, salah satunya adalah sampel udang tepung roti beku.
Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati begitu, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.