Kemacetan di Pelabuhan Bisa Selesai lewat Visibilitas Digital

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Chief Operations Officer forwarder.ai Ferna Arga Wijaya menilai, salah satu permasalahan kemacetan di pelabuhan dapat terselesaikan melalui visibilitas digital. 

Lantaran dapat diketahui secara real time, sehingga kemacetan dapat terhindarkan ketika salah satu dermaga tengah penuh. Kemudian, jika sudah terintegrasi, seharusnya kemacetan juga akan bisa terhindari. 

"Kalau proses manual, perusahaan logistik menengah ke bawah, dia enggak punya sistem. Ujung-ujungnya manual juga, booking manual segala macam, akhirnya visibility-nya juga berkurang gitu," kata Ferna dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/5/2025).

Ferna lantas mencontohkan produk digital forwarder.ai, Forwarder Scalable Intelligence System (Forsis). Yang dirancang untuk menjawab tiga masalah utama dalam aktivitas logistik, yakni visibilitas, proses manual, serta aktivitas pelanggan yang terfragmentasi.

Forsis merupakan transportation management system (TMS) berupa mini Enterprise Resources Planning (ERP), yang mampu meliputi seluruh aktivitas transaksi logistik dari pelanggannya, mulai dari database pelanggan, vendor, pengelolaan order, hingga mengeluarkan invoice. Kelebihannya, seluruh proses ini dapat meliputi aktivitas logistik darat, laut, dan udara.

Ferna mengungkapkan pembeda utama produknya dengan TMS lain yakni pemanfaatan kecerdasan buatan dalam optimalisasi rute perjalanan serta helpdesk yang dibantu oleh AI

Aplikasi Pemrograman Antarmuka

Apalagi, lanjutnya, jika Forsis ini dilengkapi dengan Fordex yang merupakan Application Programming Interface (API) atau aplikasi pemrograman antarmuka yang memungkinkan layanannya terkoneksi satu sama lain, terutama dengan lokapasar milik forwarder.ai.

Fordex sendiri memungkinkan integrasi pertukaran data antar sistem yang berbeda, sehingga ketika pelanggan sudah memiliki sistem tersendiri, Fordex dapat mengintegrasikannya dalam dashboard utama miliknya.

"Menariknya, Forsis dan Fordex ini sudah siap untuk terintegrasi (API ready) dengan sistem pembayaran digital, sehingga pengguna maupun pelanggannya dapat membayar secara digital tak lagi melakukan transfer manual," ungkapnya. 

Dorong Efisiensi

Ferna bercerita, pemanfaatan kecerdasan buatan dalam Forsis memungkinkan trucking memaksimalkan rute jalan (route optimization) sehingga dapat memilih rute yang paling ekonomis dan tetap tepat waktu secara real time.

"Nah, dari pricing yang pelanggan ini mau, pengguna Forsis ya ketika dia jual, dia akan mempertimbangkan hal itu. Biayanya berapa persen? Mungkin 20-30 persen dari biaya operasional mereka akan lebih murah ya," jelas dia.

Ternyata Ini Penyebab Kemacetan Parah Pelabuhan Tanjung Priok Hasil Evaluasi Pelindo

Sebelumnya, PT Pelindo mengungkapkan temuan dari hasil  evaluasi internal kejadian kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kejadian ini  menyebabkan penumpukan kendaraan.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, menyatakan bahwa hasil evaluasi internal menunjukkan Terminal NPCT1 di Tanjung Priok melayani pelanggan melebihi kapasitas ideal operasional sehingga menyebabkan kemacetan.

"Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi," kata Arif dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Dia juga menegaskan jika kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan pada saat Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Arif menambahkan bahwa lonjakan aktivitas tersebut sebagai kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar bersama-sama di NPCT1, peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR) melebihi ambang normal. Pada saat yang sama, alat bongkar muat di lapangan juga  harus melayani receiving dan delivery truk peti kemas melebihi kapasitas peralatan.

Untuk terminal peti kemas internasional yang lain, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3, tidak ada permasalahan apapun.

Untuk menurunkan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain untuk kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar sehingga tingkat kepadatan lapangan peti kemas lebih cepat turun. 

"Selain itu, kami meningkatkan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk memastikan situasi normal terus terjaga," lanjut Arif. 

Mohon Maaf

Ia menuturkan bahwa pada Jumat (18/4) malam secara perlahan kemacetan sudah dapat dikendalikan dan kembali normal sepenuhnya pada Sabtu(19/4) dini hari.  

“Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut, dan kami terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Arif.

Arif melanjutkan bahwa karena penyebab permasalahan sudah diketahui dengan detail maka solusi penyelesaiannya pun dapat diambil dengan baik. Langkah pertama adalah saat kejadian memindahkan kapal sebagian ke terminal lain.

Siasat ke Depan

Selanjutnya ke depan NPCT1 diminta untuk mengurangi jumlah kapal yang ada. Di samping, itu ada inisiatif lain untuk melakukan pembatasan truk atau pengendalian truk, yaitu dengan penerapan TBS dan juga akan mendorong penerapan dual move operation untuk angkutan pelabuhan.

Sistem tersebut dinilai dapat mengurangi trafik karena truk akan membawa peti kemas saat datang maupun meninggalkan terminal di Tanjung Priok, sehingga konsep dual move itu lebih  efisien termasuk mengurangi biaya karena ada penghematan bahan bakar. 

Sedangkan untuk solusi jangka panjang, pihaknya telah menyiapkan pembangunan jalan baru, yaitu New Priok Eastern Access (NPEA) yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan.

"Jalan ini akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Arif.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |