Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, mengambil langkah strategis yang signifikan untuk memperkuat ekosistem resi gudang nasional. Sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang (PusReg) pertama di Indonesia, KBI menggagas penandatanganan kerja sama sinergis antar-anggota Holding BUMN Danareksa.
Inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan nilai tambah yang terintegrasi di lingkungan Holding BUMN. Tujuan utamanya adalah membuka akses yang lebih luas bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha untuk memanfaatkan sistem resi gudang melalui komoditas unggulan di kawasan industri masing-masing.
Direktur Utama KBI, Budi Susanto, menyampaikan bahwa sinergi ini merupakan bagian dari langkah strategis Holding Danareksa dalam mendorong integrasi antar anggota holding untuk memperkuat peran BUMN dalam ekosistem perdagangan komoditas nasional.
“Kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama antar perusahaan dalam satu holding, tetapi menjadi bentuk nyata dari upaya kami menghadirkan solusi yang terintegrasi bagi pelaku usaha di sektor komoditas,” ujar Budi Susanto dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).
Kerja sama ini melibatkan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), yang berfokus mengembangkan fasilitas gudang di kawasan industri mereka menjadi gudang resi gudang yang terstandardisasi.
KBI Gandeng Danareksa Finance dan SIER untuk Dukungan Digital
Kolaborasi sinergis yang digagas KBI mencakup berbagai aspek pendukung ekosistem resi gudang, mulai dari infrastruktur hingga pembiayaan dan teknologi.
Kerja sama utama yang diresmikan adalah antara PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI), anak usaha KBI, dengan PT Danareksa Finance. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan yang lebih mudah diakses bagi para pelaku usaha di ekosistem resi gudang, memberikan solusi modal kerja berbasis komoditas.
Selain dukungan pembiayaan, aspek digitalisasi juga diperkuat melalui kerja sama dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). SIER akan berperan dalam pemanfaatan Traffic and Inventory Management Systems (TEAMS) sebagai Aplikasi Pengelolaan Gudang. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan stok komoditas.
Penandatanganan kerja sama yang dihadiri oleh pimpinan perusahaan di lingkungan Holding Danareksa dan Bappebti ini menunjukkan keseriusan BUMN dalam menghadirkan solusi terintegrasi. "Melalui pengembangan gudang resi gudang di kawasan industri serta dukungan pembiayaan dan sistem digital, kami ingin memastikan sistem resi gudang dapat memberikan manfaat langsung bagi petani, nelayan, dan UMKM di berbagai daerah,” tutup Budi Susanto.
Jadikan Resi Gudang Solusi Kunci Ketahanan Pangan dan Stabilitas Harga
Sinergi yang dijalin oleh anggota Holding Danareksa ini mendapat sambutan baik dari regulator. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi Bappebti, Heryono Hadi Prasetyo, sangat mendukung inisiatif ini.
Bappebti mengharapkan sinergi ini dapat menjadi solusi nyata, yang mampu menjawab kepastian aspek Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas (K3) dari kebutuhan komoditas, baik untuk kebutuhan ekspor maupun distribusi domestik.
Direktur Investasi 3 merangkap Plt. Direktur SDM & Hukum Holding BUMN Danareksa, Adi Pamungkas Daskian, menambahkan bahwa integrasi ini penting untuk menciptakan sinergi yang lebih besar dan berdampak bagi perekonomian.
“Melalui penandatangananan kerja sama ini, kami optimistis bahwa KBI dapat memperkuat posisinya sebagai pionir pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG) yang modern, efisien, dan berdampak luas, yang turut berkontribusi mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan, menjaga stabilitas harga, serta mendorong pemberdayaan ekonomi pedesaan yang selaras dengan Asta Cita,” kata Adi.
Sistem Resi Gudang (SRG) sendiri memiliki peran strategis dalam mendukung keamanan pasokan, efisiensi distribusi, dan pembiayaan komoditas, yang telah diatur dan diperbarui melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006.