Jurus Unik Perbankan Tangkap Peluang di Kalangan Anak Muda

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Fenomena konser yang terus menjamur dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat, terutama generasi muda Indonesia.

Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2024, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia sudah rutin menabung, namun 39% nya menabung dengan tujuan materialistik, salah satunya untuk membeli tiket konser. 

Melihat peluang tersebut, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) meluncurkan kartu kredit dan kartu debit terbaru.

Dalam peluncuran tersebut, OCBC berkaborasi Disney menghadirkan rangkaian maagical moments yang membawa cerita-cerita Disney semakin dekat dengan penggemar di Indonesia.

OCBC tidak hanya meluncurkan berbagai produk keuangan yang relevan dan fun, tetapi juga membawa berbagai event-event seru.

Melalui kerja sama dengan Disney, nasabah OCBC dapat memilih produk keuangan yang menampilkan desain bertema Disney, Marvel, atau Star Wars, dan masih banyak lagi yang akan datang.

"Melalui berbagai produk dan event yang bertema Disney, OCBC ingin menghadirkan momen-momen yang tak terlupakan untuk nasabah dan keluarga, serta memberikan inovasi finansial yang lebih menyenangkan, relevan, dan memberikan nilai tambah bagi gaya hidup nasabah," kata Direktur OCBC Johannes Husin dikutip Minggu (15/6/2025).

Pilihan produk keuangan bertema Disney yang bisa menjadi pilihan nasabah saat ini meliputi Kartu Debit OCBC Young Nyala yaitu desain kartu debit untuk anak berusia di bawah 17 tahun.

Kemudian, Kartu Kredit OCBC Platinum Star Wars yaitu kartu kredit dengan teknologi lentikular yang menampilkan desain karakter Darth Vader dan Yoda, yang tentunya diminati oleh para Dewasa muda dan penggemar Star Wars.

Laba Bank OCBC Naik 19 Persen pada 2024, Nilainya jadi Segini

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Hingga 31 Desember 2024, perseroan membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih senilai Rp 11,04 triliun. Naik 11,43 persen dibanding raihan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 9,91 triliun.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar RP 891,21 miliar, turun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,4 triliun. Meski begitu, perseroan membukukan pembalikan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar RP 636,23 miliar.

Bersamaan dengan itu, pembentukan penyisihan lainnya tercatat sebesar Rp 787,32 miliar. Pada periode 2024, perseroan membukukan beban operasional sebesar Rp 3,28 triliun, naik dari Rp 2,81 triliun pada tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan pendapatan bukan operasional sebesar Rp 283,48 miliar dibanding Rp 15,52 miliar pada 2023.

Laba Bersih

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,87 triliun. Laba itu naik 18,96 persen dibandingkan raihan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,09 triliun.

Aset hingga 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 281 triliun dari Rp 249,76 triliun pada 2023. Liabilitas sampai dengan akhir 2024 naik menjadi Rp 240,32 triliun dibanding Rp 212,44 triliun pada 2023.

Sementara ekuitas hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp 40,69 triliun, naik dari Rp 37,32 triliun yang dicatatkan pada akhir 2023. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |