Jumbo, Danantara Siap Tanam Investasi Rp 4.147 Triliun

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memproyeksikan bisa menanamkan investasi hingga USD 250 miliar atau setara Rp 4.147 triliun (kurs Rp 16.580) dalam 5 tahun ke depan.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan peningkatan investasi itu bisa didapat ketika optimalisasi BUMN berjalan. Kemudian, bisa menyumbangkan dividen hingga Rp 165,8 triliun dalam 5 tahun kedepan dan dapat digunakan untuk investasi.

"Jadi mungkin dalam 5 tahun ke depan, kita bisa berinvestasi hingga USD 40 miliar," ungkap Rosan dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Dia mengatakan, ketika dikembangkan lagi, maka nilainya bisa meningkat berkali lipat. Hitungannya, bisa mencapai USD 200-250 miliar.

"(USD 40 miliar) itu tanpa leverage, itu semua dana ekuitas. Jika saya leverage 4 kali, 5 kali, maka saya punya USD 200-250 miliar untuk 5 tahun ke depan," tuturnya.

"Tapi saya juga bisa membentuk joint fund, yang sekarang kami sudah memiliki joint fund dengan beberapa SWF, dengan Qatar, QIA, dengan China, sekarang kita juga dalam proses dengan UAE, dengan PIF. Itu akan memberikan kita kekuatan lebih untuk berinvestasi di masa depan," sambung Rosan.

Dividen BUMN Ditarget Rp 165 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membidik kenaikan setoran dividen dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Targetnya, BUMN bisa menyumbang Rp 165,8 triliun dalam 5 tahun kedepan.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani membidik target sekitar USD 7-10 miliar atau setara Rp 165,8 triliun (kurs Rp 16.580). Menurutnya, target itu bisa dicapai dengan optimalisasi kinerja perusahaan pelat merah.

"Jika saya melihat pada rencana kita untuk 5 tahun ke depan, mungkin dividen kita sekitar USD 7-10 miliar," ucap Rosan dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Meningkat 2 Kali Lipat

Seperti diketahui, setoran dividen BUMN atas kinerja 2024 lalu mencapai Rp 85,5 triliun. Sedangkan, pada 2025 ini, dividen ditarget mencapai Rp 90 triliun.

Dengan begitu, akan terjadi lompatan hampir dua kali lipat dalam lima tahun kedepan. Rosan memandang, target itu jadi angka yang tidak terlalu ambisius.

"Jadi saya ambil angkanya being pessimistic aja gitu. Karena kan saya enggak mau juga ngomong angka besar, ternyata enggak deliver the best of me gitu. Jadi saya ambil angka yang konservatif," tuturnya.

Tak Cuma BUMN Besar

Rosan berharap sumbangan dividen tidak sebatas didapat dari BUMN besar seperti PT Pertamina (Persero) hingga anggota Himpunan Bank Negara (Himbara). Namun, perusahaan lainnya juga bisa turut memberikan kontribusi.

Meskipun, kontribusi ini bukan sebatas sumbangan atas keuntungan, tapi juga penciptaan lapangan kerja dan produktivitas.

"Tapi kita juga ingin perusahaan-perusahaan lainnya itu kontribusinya signifikan not only in term of profitability, tapi in term of penciptaan lapangan pekerjaan, in term of efficiency, productivity. Jadi memang PR-nya banyak yang harus kita lakukan," tutur dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |