Jetstar Asia Tak Lagi Terbang per 31 Juli 2025, Manajemen Buka Suara

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Para pemegang saham Jetstar Asia, yaitu Qantas Group dan Westbrook Investments, hari ini mengumumkan keputusan sulit untuk menghentikan secara permanen seluruh operasional maskapai Jetstar Asia mulai 31 Juli 2025.

Jetstar Asia (kode penerbangan 3K) akan terus melayani penerbangan selama tujuh minggu ke depan dengan jadwal yang dikurangi secara bertahap di jaringan penerbangan jarak pendek internasional dari Singapura, sebelum penerbangan terakhir pada 31 Juli 2025.

Stephanie Tully, CEO Jetstar Group, menyatakan langkah ini adalah hari yang sangat sulit dan menyedihkan bagi keluarga besar Jetstar.

"Kami bangga dengan pelayanan luar biasa dari tim Jetstar Asia, namun realitas pasar membuat kami tidak dapat melanjutkan operasional dengan tarif rendah yang menjadi ciri khas kami. Fokus kami saat ini adalah memberikan dukungan terbaik kepada karyawan dan pelanggan selama masa transisi ini," katanya dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Senin (16/6/2025).

Penutupan ini tidak berdampak pada operasional Jetstar Airways (JQ) di Australia maupun Jetstar Japan (GK) di Jepang.

Penyebab Penutupan: Biaya Meningkat dan Persaingan Ketat

Keputusan ini diambil setelah dilakukan peninjauan menyeluruh terhadap  maskapai Jetstar Asia, yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan besar berupa peningkatan biaya dari pemasok, tarif bandara, serta beban aviasi lainnya.

Selain itu, meningkatnya kapasitas dan persaingan di kawasan Asia Tenggara turut menekan keberlanjutan bisnis maskapai ini.

Meskipun Jetstar Asia mencatatkan kinerja operasional dan layanan pelanggan yang sangat baik, tekanan biaya yang terus meningkat membuat sulit untuk tetap menawarkan tarif rendah – yang merupakan inti dari model bisnis Jetstar.

“Ini adalah hari yang sangat emosional. Namun, saya sangat bersyukur atas dedikasi seluruh tim Jetstar Asia yang telah memberikan pelayanan terbaik selama dua dekade. Kami akan terus bekerja secara profesional dan penuh semangat hingga penerbangan terakhir kami,” tambah John Simeone, CEO Jetstar Asia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |