Jaringan Ritel Terbesar AS Ini PHK 1.000 Karyawan

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan ritel terbesar Amerika Serikat (AS) Target akan memberhentikan 1.000 karyawan korporat dan menutup 800 lowongan kerja. Langkah Target itu mempengaruhi sekitar 8% dari total tenaga kerja korporat globalnya.

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Minggu (26/10/2025), CEO Target Michael Fiddelke klaim, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perubahan tersebut menetapkan arah bagi perusahaan untuk menjadi lebih kuat, cepat dan baik.

Fiddelke akan mengantikan CEO veteran Brian Cornell pada 2026. Perseroan menyampaikan hal itu pada Agustus 2025.

PHK tersebut, yang terjadi menjelang musim belanja liburan yang krusial, merupakan tanda terbaru dari kesulitan yang dialami perusahaan yang berbasis di Minneapolis tersebut. Perusahaan ini telah terguncang oleh penurunan penjualan dan dampak negatif yang parah akibat mundurnya program DEI.

Keputusan Target untuk mengakhiri beberapa inisiatif tersebut membuat marah para pendukung kebijakan keberagaman dan inklusi, yang merasa dikejutkan. Target telah membangun reputasi sebagai pendukung kuat DEI di kalangan korporat.

Target mengatakan langkahnya tersebut membebani penjualan, yang telah turun selama tiga kuartal berturut-turut.

Kondisi ekonomi dan persaingan dari Walmart, Amazon, dan Costco juga berdampak pada Target. Pelanggan telah mengubah pola pembelian mereka, mengurangi pembelian barang-barang rumah tangga dan pakaian perusahaan.

Saham perusahaan (TGT) telah turun 30% pada 2025, menjadikannya salah satu perusahaan dengan kinerja terburuk di S&P 500 tahun ini.

Seorang juru bicara Target mengatakan perusahaan tidak memberhentikan karyawan untuk memangkas biaya. Sebaliknya, hal itu merupakan langkah untuk menata ulang organisasinya agar dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat.

Promosi 1

600 Karyawan Unit AI Meta Kena PHK, Sinyal Perubahan Arah Strategi Besar

Sebelumnya, Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kembali melakukan langkah besar. Kali ini, sekitar 600 karyawan di unit kecerdasan buatan (AI) harus mengangkat kaki dari perusahaan tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk memperkuat arah strategi dan efisiensi operasional di tengah ketatnya persaingan industri AI global.

Kabar ini diungkapkan langsung oleh juru bicara Meta pada Rabu (22/10/2025). Kabar pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 600 karyawan tersebut diumumkan melalui memo internal yang dikirimkan oleh Alexandr Wang, Kepala AI Meta yang baru bergabung pada Juni lalu.

Wang direkrut setelah Meta menginvestasikan dana sebesar USD 14,3 miliar ke Scale AI, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengolahan data dan pelatihan model kecerdasan buatan.

Menurut laporan CNBC, Kamis (23/10/2025), kebijakan PHK ini akan berdampak pada beberapa bagian penting dalam organisasi, seperti unit infrastruktur AI, Fundamental AI Research (FAIR), serta sejumlah posisi yang berhubungan langsung dengan pengembangan produk berbasis AI. Namun, tidak semua tim merasakan dampaknya.

Sumber internal Meta menyebut bahwa unit TBD Labs, yang berisi para peneliti dan insinyur AI kelas dunia hasil akurasi terbaru di bawah Arah Wang, tidak terkena PHK.

Keputusan ini mencerminkan strategi CEO Mark Zuckerberg untuk mempertahankan talenta baru yang dinilai memiliki kemampuan unggul, sambil memangkas struktur lama yang dianggap terlalu gemuk dan tumpang tindih.

Restrukturisasi Besar Demi Superintelligence Labs

Seiring dengan pemangkasan tersebut, Meta juga memperkuat fokusnya pada unit baru bernama Superintelligence Labs. Unit ini merupakan hasil penyatuan beberapa divisi lama dan kini beranggotakan sekitar 3.000 orang setelah gelombang PHK terbaru.

Superintelligence Labs dipimpin langsung oleh Alexandr Wang bersama Nat Friedman, mantan CEO GitHub. Keduanya dipercaya oleh Zuckerberg untuk memimpin arah pengembangan kecerdasan buatan Meta menuju level yang lebih tinggi.

Langkah ini juga disebut sebagai bentuk kekecewaan Zuckerberg terhadap perkembangan Meta di bidang AI selama beberapa bulan terakhir. Peluncuran model Llama 4 pada April lalu, yang diharapkan menjadi pesaing utama OpenAI dan Google, justru mendapat sambutan yang biasa-biasa saja dari kalangan pengembang.

Kekecewaan tersebut membuat Zuckerberg mengambil langkah lebih tegas yaitu merampingkan tim, menghapus birokrasi yang dianggap menghambat, serta memberikan kendali penuh kepada Wang untuk mengarahkan strategi perusahaan dalam pengembangan AI.

Pesangon dan Masa Pemberitahuan

Karyawan yang terdampak akan memasuki masa pemberitahuan hingga 21 November 2025, di mana mereka tidak diwajibkan lagi untuk bekerja. Dalam pesan internal yang dilihat CNBC, pihak Meta menyampaikan bahwa selama periode tersebut, akses internal karyawan akan dicabut, namun mereka diperbolehkan menggunakan waktu itu untuk mencari posisi lain di dalam perusahaan.

Sebagai bentuk kompensasi, Meta akan memberikan pesangon selama 16 minggu, ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun masa kerja yang telah dijalani, dengan pengurangan sesuai masa pemberitahuan.

Langkah PHK ini dinilai menjadi bagian dari kebijakan efisiensi jangka panjang Meta, yang sebelumnya juga telah memangkas ribuan pekerja di berbagai divisi, termasuk Reality Labs unit yang mengembangkan proyek metaverse.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |